Merpati ASN (Metode Pembelajaran Inklusif Membangun Empati Aparatur Sipil Negara) adalah sebuah inovasi yang dihadirkan dengan metode observasi lapangan baru dengan menggunakan teknik scoping immersion. Inovasi ini dikembangkan untuk memperbarui metode pembelajaran konvensional pada pelatihan khususnya metode observasi lapangan yang ada seperti visitasi, benchmarking, atau studi lapangan, dengan cara peserta pelatihan melebur menjadi masyarakat atau pengguna layanan dan menerima layanan yang disediakan di sebuah unit pelayanan publik. Peserta pelatihan akan mengalami dinamika sesungguhnya tanpa rekayasa dari unit pelayanan publik yang dikunjunginya karena unit pelayanan publik yang dikunjungi tidak mengetahui bahwa instansinya dijadikan lokus kunjungan. Sehingga hal tersebut dapat menjadi pembelajaran dan catatan perbaikan untuk unit pelayanan publik di instansi peserta pelatihan.
MerpatI ASN bertujuan untuk membangun empati dan kesadaran peserta pelatihan dalam peningkatan pelayanan publik di instansI peserta masing-masing, sehingga diharapkan berdampak dalam mewujudkan pelayanan publik yang inklusif, berkeadilan, dan tidak membedakan golongan atau SARA serta kepentingan atau kondisi tertentu. Peserta wajib melebur ke dalam unit pelayanan publik sebagai masyarakat pengguna layanan dengan cara melepaskan semua atribut yang dimiliki, seperti seragam dinas, tanda pengenal pelatihan ataupun identitas kedinasan lainnya. Peserta mengikuti alur pelayanan yang ada, prosedur atau SOP yang ada di unit pelayanan sambil mencatat apa yang dirasakan oleh peserta baik dari sisi pelayanan yang telah baik ataupun yang masih belum baik.
Di akhir kegiatan, Peserta dapat menilai sendiri apa yang perlu dicontoh atau ditiru, apa yang perlu ditingkatkan atau dikembangkan, bahkan apa yang harus dihindari atau tidak dicontoh dari lokus yang dikunjungi untuk diimplementasikan pada unit kerja peserta pelatihan. Untuk kepentingan pelatihan, Peserta dapat membuat catatan hasil pengamatan dan peleburan pada lokus yang dikunjungi. Namun untuk kepentingan peningkatan pelayanan publik masing-masing, peserta dapat menjadikan laporan kegiatan tersebut menjadi sebuah aksi perubahan di unit peserta masing-masing.
