𝕭𝖎𝖘𝖒𝖎𝖑𝖑𝖆𝖍
MANHAJ SALAF
Bukanlah golongan, bukan kelompok, bukan organisasi, dan bukan aliran, akan tetapi "MANHAJ SALAF" adalah Manhaj(jalan) Salaf (Shalafussholeh yaitu Para Shahabat, Tabi'in, dan Tabi'ut tabi'in) yaitu Ittiba' (Mengikuti) jalan pendahulu yaitu : Rasulullah ﷺ, Shahabat, Tabi'in dan Tabi'ut tabi'in dan para Ulama' Madzhab diatas Aqidah murni dengan Manhaj yang Mulia kembali ke Islam yang sempurna diatas tuntunan para pendahulu(Salaf) berdasarkan Al-Qur'an Hadits Ijma'.
BERIKUT DALIL WAJIBNYA MENGIKUTI MANHAJ SALAF :
Nabiﷺ bersabda kepada Fathimah, ”Sesungguhnya sebaik-baik Salafmu adalah Aku.”
(HR. Muslim [2450/98]).
Dalam Surah At-Taubah Ayat 100,
Allahﷻ berfirman mengisyaratkan kelurusan manhaj salaf yang mulia ini dengan firman-Nya (yang artinya), Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang agung.
DALIL KEDUA
Dalam surah An-Nisa’: 115
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin (ketika ayat turun orang-orang mukmin adalah para Sahabat), kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang Telah dikuasainya itu dan kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.”
DALIL KETIGA
Para Sahabat رضي الله عنهم merupakan generasi terbaik pada umat ini. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullahﷺ :
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ يَجِيءُ قَوْمٌ تَسبِقُ شَهَادَةُ أَحَدِهمْ يَمِينَهُ وَيَمِيْنُهُ شَهَادَتَهُ
“Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para Sahabat), kemudian yang datang sesudah mereka (Tabi’in), kemudian yang datang sesudah mereka (pengikut Tabi’in), lalu akan datang suatu kaum yang mana persaksian salah seorang di antara mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului persaksiannya.” (Muttafaqun ‘Alaih).
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani menjelaskan bahwa maksud dari qarnii (generasiku) adalah para sahabat,
لَا شَكَّ أَنَّ أَهْلَ الْقُرُنِ الْأَوَّلِ وَهُمْ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ
“Tidak diragukan lagi bahwa yang dimaksud dengan generasi pertama adalah mereka sahabat Nabiﷺ” ( Mausuu’atul Albaani Fiil Aqiidah, VIII/351).
DALIL KE EMPAT
Rasulullahﷺ bersabda dalam wasiat perpisahan beliau :
«أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ، وَإنْ تَأَمَّر عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، وَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اختِلافًا كَثيرًا، فَعَليْكُمْ بسُنَّتِي وسُنَّةِ الخُلَفاءِ الرَّاشِدِينَ المَهْدِيِيِّنَ، عَضُّوا عَلَيْهَا بالنَّواجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ؛ فإنَّ كلَّ بِدعَةٍ ضَلاَلَة».
“Aku wasiatkan kalian agar bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat, walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak dari negeri habasyah (Ethiopia). Dan barang siapa yang hidup lebih lama diantara kalian, ia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka hendaknya kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para Al-Khalifah Ar-Rasyid yang diberi petunjuk oleh Allah. Gigitlah Sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian. Berhati-hatilah kalian dari perkara yang baru (dalam agama). Karena setiap perkara baru dalam agama (Bid'ah) sesat.” (HR. An-Nasai dan At-Tirmidzi)
DALIL KELIMA
Rasulullahﷺ bersabda:
Sesungguhnya Bani Israil telah berpecah-belah menjadi 72 agama. Dan sesungguhnya umatku akan berpecah-belah menjadi 73 agama. Mereka semua di dalam neraka, kecuali satu agama. Mereka bertanya:“Siapakah mereka, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,
“Siapa saja yang mengikutiku dan (mengikuti) sahabatku.”
(Tirmidzi, no. 2565; Al Hakim, Ibnu Wadhdhah, dan lainnya; dari Abdullah bin’Amr. Dihasankan oleh Syaikh Salim Al Hilali di dalam Nash-hul Ummah, hlm. 24)
DALIL KE ENAM
Rasulullahﷺ bersabda :
لا تزالون بخير ما دام فيكم من رآني وصاحبني ومن رأى من رآني ومن رأى من رأى من رآني
“Kebaikan akan tetap ada selama diantara kalian ada orang yang pernah melihatku dan para sahabatku, dan orang yang pernah melihat para sahabatku (tabi’in) dan orang yang pernah melihat orang yang melihat sahabatku (tabi’ut tabi’in)” (Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim Al Ashabani dalam Fadhlus Shahabah. Di-hasan-kan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari (7/7)
Lebih lagi Rasulullahﷺ bersabda:
لا تسبوا أصحابي ، فلو أن أحدكم أنفق مثل أحد ذهبا ، ما بلغ مد أحدهم ولا نصيف
“Jangan engkau cela sahabatku, andai ada diantara kalian yang berinfaq emas sebesar gunung Uhud, tetap tidak akan bisa menyamai pahala infaq sahabatku yang hanya satu mud (satu genggam), bahkan tidak menyamai setengahnya” (HR. Bukhari no. 3673, Muslim no. 2540)
Dan Masih banyak lagi Dalil-dalil wajibnya Kita mengikuti Manhaj Salafush Shalih.
[ Ссылка ]
![](https://i.ytimg.com/vi/_moFSgGjbR8/mqdefault.jpg)