Ignasius Jonan diangkat menjadi pimpinan PT Kereta Api Indonesia pada 2009, pada saat perusahaan kereta api tersebut mengalami kesulitan keuangan dan output. Berbagai permasalahan yang ia hadapi diantaranya karyawan KAI memiliki ekspektasi yang rendah dalam hal kualitas kerja, defisit keuangan (pada 2008, kerugian Rp 82,6 miliar), dan tingginya persentase lokomotif, kereta diesel, gerbong barang, dan stasiun yang rusak di bawah standar atau rusak.
Dalam kurun waktu 5 tahun, ia berhasil mengubah persepsi publik tentang kegagalan sistem transportasi kereta api Indonesia. Perusahaan ini berhasil meningkatkan jumlah penumpang hingga 50% pada 2014 dibandingkan saat Jonan menjabat pada 2009. Beban angkutan barang juga meningkat dua kali lipat menjadi hampir 30 juta ton per tahun.
![](https://i.ytimg.com/vi/_x8gXB6lW4E/maxresdefault.jpg)