#subscribe
#youtube #subscribe #highlights #history #muslim #feed
Kota Isfahan yang dikenal sebagai kota terbesar ketiga di Iran akan berperan sebagai pusat komando bagi pasukan Dajjal dan sekutunya di masa akhir. Menurut tradisi banyak Yahudi yang menetap di Isfahan. Sebuah hadis dari Nabi Muhammad menunjukkan bahwa Isfahan akan menjadi tempat berkumpulnya para pendukung Dajjal ketika masa akhir tiba. Diprediksi orang-orang Yahudi dari Isfahan sejumlah 70 ribu akan bergabung dengan pasukan Dajjal diketahui dari pakaian khas mereka yaitu tayalisa. Hadis yang diriwayatkan oleh Muslim ini menyatakan bahwa Dajjal akan datang bersama pengikutnya terutama dari kalangan Yahudi Isfahan. Secara tradisional Yahudi dibagi menjadi 12 suku dan diantara mereka Yahudi yang berasal dari Isfahan dikategorikan sebagai bagian dari suku Efraim. Ini menandakan posisi unik dan pentingnya Yahudi Isfahan dalam struktur kesukuan Yahudi secara keseluruhan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dan kami telah membagi mereka Bani Israel menjadi 12 suku sebagai golongan-golongan besar. Quran Surah Al-Araf ayat 160 Yahudi Isfahan membedakan diri dari kelompok Yahudi lain dengan karakteristik khas mereka. Salah satu ciri paling menonjol adalah kebiasaan mereka memakai tayalisa, sebuah pakaian tradisional yang membedakan mereka dari kelompok-kelompok Yahudi lainnya. Nabi Muhammad secara khusus menyebutkan bahwa Yahudi Isfahan dikenali melalui pemakaian atayalisa, sebuah jenis selendang Persia yang menjadi pakaian khas mereka. Atayalisa ini terkenal dengan warna putihnya yang dominan dan dihiasi dengan garis-garis biru tua memanjak. Uniknya, tradisi pemakaian atayalisa ini masih dilestarikan oleh Yahudi Isfahan di Iran hingga masa kini. Meskipun Nabi Muhammad tidak pernah mengunjungi Isfahan atau bertemu langsung dengan penduduknya, beliau memiliki pengetahuan tentang karakteristik Yahudi Isfahan. Kemampuan Nabi Muhammad untuk menggambarkan ciri-ciri mereka dianggap sebagai bukti otentisitas wahyu Allah yang diterima beliau. Sesuai dengan hadis yang syahih, dinyatakan bahwa pada masa akhir, Dajjal akan didukung oleh sekelompok besar Yahudi Isfahan yang jumlahnya mencapai 70.000 orang. Isfahan, yang saat ini dikenal sebagai kota terbesar ketiga di Iran, juga merupakan rumah bagi salah satu komunitas Yahudi terbesar di negara tersebut. Berdasarkan sejarah, kota-kota di Iran, termasuk Isfahan, menjadi tempat perlindungan utama bagi Yahudi saat Yerusalem kuno dihancurkan oleh kerajaan Babylonia sekitar tahun 500 sebelum masehi. Ketika negara Israel didirikan, tercatat banyak Yahudi asal Iran, termasuk dari Isfahan, yang memilih untuk kembali ke Israel. Jumlah Yahudi yang berasal dari Iran dan berpindah ke Israel diperkirakan sekitar 120.000 orang. Meskipun pembentukan negara Israel telah terjadi, Iran, termasuk Isfahan, tetap memiliki komunitas Yahudi yang signifikan. Menurut data dari Komite Yahudi, sekitar 9.000 Yahudi masih tinggal di Iran, dengan mayoritas sekitar 7.000 orang berada di Isfahan. Kota ini memiliki nilai historis yang mendalam bagi komunitas Yahudi. Isfahan, yang pernah menjadi salah satu kota terbesar dunia, juga merupakan tempat pengungsian Yahudi pertama setelah kehancuran Yerusalem di masa lalu. Selain itu, pada zaman abad pertengahan, Isfahan pernah menjadi ibu kota pada era dinasti Safawiyah dan Seljuk. Saat ini, Iran mayoritas dihuni oleh umat Islam, dengan sekitar 89% penduduknya menganut Shia dan 9% Sunni.
Ещё видео!