PB PASU Desak Kapolri Buka Kembali Kasus KM 50
mimbarumum.co.id - Pengurus Besar Perkumpulan Advokat Sumatera Utara (PB PASU) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membuka kembali kasus penembakkan 6 Laskar FPI. Permintaan ini sehubungan dengan perkara pembunuhan Brigadir J yang menjadi momentum bagi Polri untuk bersih-bersih dari oknum polisi yang merusak citra Polri di masyarakat.
"Maka kami meminta kepada Kapolri untuk turut juga membuka pemeriksaan ulang perkara-perkara yang pernah ditangani oleh Irjen Pol Ferdi Sambo, yaitu perkara perkara unlawfull killing penembakan Laskar Front Pembela Islam yang terjadi di Kilometer 50 Tol Cikampek," ujar Wakil Ketua Bidang Kerjasama Dalam dan Luar Negeri PB PASU Zulkifli Lubis SH, yang didampingi Ketua Umum
Eka Putra Zakran SH MH, Wakil Ketua
Betty: FW Meliala SH, Zulkifli Lubis SH, Direktur LBH PASU
Amiruddin Pinem SH, Wasekjen Kominfo Tuseno SH,
dan sejumlah Anggota PASU, Selasa (23/8/2022).
Lebih lanjut dikatakanNya, permintaan tersebut menyoroti adanya pemberitaan yang beredar luas pada saat penggeledahan di rumah Irjen Pol Ferdi Sambo telah ditemukan Rekaman CCTV, termasuk diduga CCTV peristiwa penembakan 6 Laskar FPI tersebut.
"Kita ketahui bersama, pengusutan kasus penembakan 6 Laskar FPI tersebut terjadi di Kilometer 50 Tol Cikampek, namun diberitakan CCTV di lokasi kejadian mati. Persis dengan peristiwa pembunuhan terhadap Brigadir J yang diberitakan CCTV nya mati, tetapi kemudian diketahui ternyata CCTV itu ada dan ditemukan," ujar Zulkifli Lubis.
Untuk itu, lanjutnya, demi tegaknya kebenaran dan keadilan, serta momentum bersih-bersih di tubuh polri, Kapolri seharusnya membuka rekaman CCTV peristiwa penembakkan 6 Laskar FPI, sehingga akan membuka tabir adanya kejahatan oleh oknum polisi yang berusaha menutupi fakta-fakta yang sebenarnya terjadi atas peristiwa penembakan tersebut.
"Apalagi oknum polisi yang menangani peristiwa penembakan 6 laskar FPI tersebut terlibat dalam dugaan pembunuhan Brigadir J yang viral. Jadi, alangkah arif dan bijaksananya bila Kapolri juga membuka kembali rekaman CCTV tersebut, apabila memang telah ditemukan," imbuh Zulkifli.
