Puro Mangkunegaran , adalah salah satu dari dua keraton yang ada di kota Solo / Surakarta - Jawa Tengah. Keraton ini dibangun oleh Raden Mas Said atau Mangkunegoro pertama , pada tahun 1757.
Secara resmi , tempat ini disebut dengan puro , bukan keraton. hal ini karena istilah keraton hanya dipakai untuk istana raja atau sultan. Sedangkan wilayah mangkunegaran ini dulu berstatus sebagai kadipaten. Statusnya lebih rendah dari kerajaan atau kesultanan.
Harga tiket masuk 20,000 rupiah, tetapi tidak termasuk dengan jasa pemandu. Untuk jasa pemandu tidak diberikan harga tertentu, pengunjung bisa memberikan imbalan sepantasnya.
Ada Pendopo ageng, berbentuk joglo yang mampu menampung ribuan orang. Di depannya terdapat patung Cupid dari Belgia.
Video ini diambil pada Desember 2021 , pada saat renovasi masih berlangsung.
Saat kita memasuki pendopo ageng , kita seolah disambut oleh empat patung singa yang berasal dari jerman. Sebelum masuk , kita harus melepaskan alas kaki terlebih dahulu. Hal ini bermakna secara filosofis bahwa setiap orang bertamu dan memasuki wilayah orang lain maka ia harus melepaskan egonya.
Marmer pendopo ageng ini didatangkan dari daerah Carrara Italia. Pada tahun 1966 terjadi banjir besar yang melanda kota solo dan ikut merendam tempat ini. Bekas-bekas banjir tersebut sebagian masih nampak pada lantai marmer pendopo ageng.
Warna warna di pendopo ageng ini didominasi warna hijau dan kuning, dikenal sebagai warna Pari Anom dan merupakan warna khas Mangkunegaran.
Tiang-tiang kayu berbentuk persegi yang menyangga atap joglo diambil dari pepohonan yang tumbuh di hutan Donoloyo di perbukitan Wonogiri. Sedangkan Soko guru atau empat tiang utama , berasal dari satu pohon yang sama.
Pada bagian langit langit, terdapat motif batik Kumudawati yang dibagi menjadi delapan kotak. Bagian tengahnya masing-masing memiliki warna dan arti yang berbeda. Warna warna tersebut dipercaya memiliki efek tertentu.
Di bagian atas juga terdapat lampu gantung yang berjumlah 18. Sebelumnya , lampu-lampu tersebut didatangkan dari Belanda untuk dipasang di Istana Bogor. Kemudian perangkat tersebut dibeli oleh Mangkunegara ke empat.
Di pendopo ageng terdapat gamelan yang dimainkan pada waktu tertentu. Saat tidak dipergunakan, gamelan akan ditutup oleh kain.
Kita ke bagian berikutnya, yaitu Pringgitan. Pringgitan berasal kata RInggit , yang berarti wayang. Hal ini karena di tempat sering diadakan pentas pertunjukan wayang.
Di Depan Pringgitan Terdapat 2 patung wanita yang membawa vas bunga diatas kepala, sedangkan di belakangnya terdapat 2 patung wanita sedang membawa bejana di atas kepala. Ini melambangkan keanggunan, kesetiaan, serta kesetaraan bagi para abdi dalem dari kaum wanita.
Dinding Pringgitan dihiasi oleh foto dan lukisan para Adipati Mangkunegara beserta istri.
Dari Pringgitan , pengunjung bisa ke Dalem Ageng (Ndalem Ageng) tetapi tidak diperkenankan untuk mengambil gambar maupun video.
Kita ke Bale Warni (keputren), yaitu tempat tinggal para Putri. Saat menuju kesana, perhatian kami sempat tertuju kepada instalasi kelistrikan dari abad lalu. Instalasi ini masih berfungsi sampai sekarang.
Di Bale Warni , kami diberikan penjelasan tentang foto foto yang menampilkan berbagai kegiatan kerabat keraton.
Pracimoyoso, adakah ruang yang tadinya berfungsi sebagai ruang tamu dan juga ruang berkumpul untuk keluarga adipati. Selain itu, Pracimoyoso juga digunakan sebagai ruang rapat.
Dari pracimoyoso , kita ke ruang makan keluarga adipati. Yang paling menarik disini adalah gading gajah yang diukir dengan cerita mahabarata. Gading ini berasal dari gajah Thailand , dan ukirannya dikerjakan oleh seniman bali selama 20 tahunan
Saat menuju pintu keluar, kita melewati bangunan yang tadinya adalah ruang untuk opsir tentara.
Ayo subscribe channel Jalan Receh !!
tag: Pendopo Ageng , Pringgitan, Paringgitan , Bale Warni, Bale Weni
Musik :
- Yung Logos : Your Love
- Mini Vandals : Vaquero Perdido
- The Mini Vandals : To Loom Is to Love
- Mini Vandals : In Memory of Jean Talon
Mengenal Puro Mangkunegaran - Surakarta
Теги
mangkunegaramangkunegaranmangkunegoropuro mangkunegaranpura mangkunegarankeraton mangkunegarasolosurakartakeraton solokeraton surakartakraton solokeratonpurakeraton mangkunegaranmangkunagoroadipatikadipatenistana soloistana rajaistana surakartaistanaistana sultankraton sultanbudaya jawamangku negaramangku negoromangku negaranwisata solowisata surakartapringgitanpendopo agengbale warnipracimoyosopracimayasabale peni