Sejak Musthafa Kemal Attaturk menjadi presiden pertama di Turki, negeri bekas kekhalifahan Usmaniyah ini berubah total menjadi negara sekular. Kamal dengan tegas memisahkan persoalan agama dan politik. Agama tidak lagi menjadi kewenangan negara tetapi diberikan seluas-luasnya secara pribadi kepada masyarakat. Sekularisme yang berkembang di Turki pada masa Attaturk sempat menjadikan Turki sebagai Negara “Barat” yang ada di wilayah Timur Tengah dengan segala nuansa sekularisme tak ubahnya seperti suasana di negara-negara Eropa dan Amerika.
Turki kemudian menjadi sebuah negara modern dibawah kepemimpinan Attaturk dan militer dijadikan sebagai “penjaga” terhadap ide sukularisme yang terus tumbuh di negara tersebut. Dibawah pemerintahan Erdogan, Turki cenderung menampakkan aroma Islamnya yang sangat kental.
Apa yang menjadi Keputusan Tuan Erdogan belum tentu diterima denga baik oleh rakyatnya, hal ini dipastikan karena Faham masa kepemimpinan Attaturk, masih mengental dalam ingatan begitu juga dengan tiorinya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan dekrit membatalkan ratifikasi perjanjian internasional yang dirancang untuk melindungi perempuan dari kekerasan dalam rumah tangga. Konvensi Istanbul mengharuskan pemerintah untuk mengadopsi undang-undang untuk mengadili kekerasan dalam rumah tangga.
Simak VidioNya pada link berikut ini
[ Ссылка ]
Sumber :
1. [ Ссылка ]
2. Wikipedia
![](https://i.ytimg.com/vi/cWHEUG7dorU/mqdefault.jpg)