Di sadur dari artikel ruang guru:
Fixed Mindset vs Growth Mindset: Apa Sih Perbedaan Keduanya?
Manusia berbeda-beda dan itu biasa saja. Ada mereka yang, seperti kata Tan Malaka, melalui hidupnya dengan terbentur, terbentur, terbentur, lalu terbentuk.
Di sisi lain, ada mereka yang berpikir, “Ngapain terbentur kalau untuk babak belur?”
Kita sepakat bahwa hidup adalah persoalan mengambil keputusan-keputusan duniawi. Tapi, apa yang sebenarnya mempengaruhi seseorang, berkali-kali, dalam waktu hidupnya, untuk mengambil keputusan tersebut?
Carol Dweck, psikolog, dalam bukunya Mindset: How You Can Fulfill Your Potential, mengatakan hal paling klise yang sering diabaikan orang: bahwa cara pandang akan mempengaruhi bagaimana kita menjalankan hidup.
Fixed Mindset vs Growth Mindset
Saat ini kita hidup di dunia yang terlihat menyenangkan dan gampang.
Coba buka media sosial. Pilih satu atau dua selebgram atau Youtuber favoritmu. Sambil rebahan dengan kaki satu di atas yang lainnya, kita berpikir: “Asyik banget ya jadi dia. Kaya, kerja gampang, hidupnya makmur.”
Lalu, secara tidak sadar, kepala kita kemudian mengubah postingan tersebut menjadi kaca depan toko baju branded. Ia memajang kesuksesan-kesuksesan dan kebahagiaan dan hal-hal positif. Hanya bermodalkan foto dan video yang menurut beberapa orang tidak spesial-spesial amat.
Manusia berbeda-beda dan itu biasa saja. Dan menurut Dweck, orang barusan punya fixed mindset.
Mereka yang punya pola pikir fixed mindset selalu beranggapan bahwa bakat adalah sesuatu yang mutlak. Ia tidak bisa berubah dan dikembangkan. Kamu jago main basket, itu karena kamu punya bakat di basket. Saya tidak jago, berarti saya tidak berbakat. Dan itu artinya, kehidupan saya dan basket berhenti sampai di sini saja.
Kamu pintar matematika, artinya kamu berbakat. Kamu memang pintar dari sananya.
Saya tidak pintar matematika. Ya udah. Saya emang bukan di sini.
Ketika dihadapkan dengan matematika, saya akan lari dan sembunyi. Karena buat saya, “Ngapain terbentur kalau untuk babak belur?”
Mereka yang punya pola pikir fixed mindset selalu melihat “hasil” dari kesuksesan seseorang. Youtuber yang punya followers 2 juta. Atlet yang ahli di olahraga tertentu. Mereka yang juara olimpiade.
Mereka selalu terpapar gemerlap ini.
Pada akhirnya, yang mereka ingin capai adalah untuk terlihat sukses dan keren dan pintar. Youtuber yang punya followers 2 juta ini keren buat saya. Jadi, saya memutuskan untuk ke mal seperti cara ia berpakaian. Dengan begitu, saya merasa seperti dia. Saya merasa keren.
Tapi, manusia itu berbeda-beda dan itu biasa saja. Dan menurut Dweck, manusia jenis lain adalah mereka yang memiliki growth mindset.
Mungkin mereka sadar bahwa sebagian orang dilahirkan dengan bakat tertentu. Tapi, itu bukan sesuatu yang mutlak.
Selengkapnya [ Ссылка ]
Music: Feeling Fine
Musician: Uncleboris
Site: [ Ссылка ]
Ещё видео!