Ketul (Bidens pilosa) adalah sejenis tumbuhan anggota suku Asteraceae. Terna ini umumnya ditemukan liar sebagai gulma di tepi jalan, di kebun-kebun pekarangan, di perkebunan-perkebunan, atau pada lahan-lahan telantar. Nama-nama lainnya adalah ajeran, hareuga (Sd.); ketul, petul, ketulan, ketul kebo, ketul sapi, jaringan, caringan (Jw.); lanci thuwa, lancing thuwa, cing-lancingan, serta Spanish Needle, Blackjacks, Beggar ticks`
Terutama daun-daunnya digunakan secara luas dalam pengobatan tradisional. Rebusan atau perasan daun dimanfaatkan untuk mengatasi batuk, angina (sakit dada), sakit kepala, demam, diabetes, sembelit, menceret, kecacingan, sakit perut, sakit gigi, keracunan, pegal-pegal, serta dicampurkan dalam air mandi untuk menyembuhkan gatal-gatal dan nyeri reumatik.
Di Jawa Barat, daun-daun dan pucuk ketul yang muda dikunyah sebagai obat sakit gigi. Pucuk yang dilayukan di atas api digunakan untuk mempercepat pematangan bisul. Di banyak tempat, terutama di Jawa, daun-daun muda dimanfaatkan sebagai lalap atau bahan campuran pecal.[2]
Di Tiongkok, ketul juga merupakan herba obat yang disebut xian feng cao
Ketul kadang-kadang juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Di percayai daun ketul banyak mengandung flavonoid,tanin,saponin,alkaloid,dan senyawa yang bersifat anti oksidan,anti radang,antoinflamasi,anti bakteri anti parasit,serta anti alergi.
Dari kandungan dan sifatnya daun ketul sangat bermanfaat untuk kesehatan.
referensi; wikipedia bahasa indonesia
dan healty99.com/2020/11/manfaat-daun-ketul
Ещё видео!