TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Belarus, Alexander Lukashenko buka suara soal adanya pemberontakan Grup Wagner kepada Rusia.
Dirinya, pada Selasa (27/6/2023) mengatakan, mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin.
Yakni, agar tidak membunuh kepala pasukan Wagner, Yevgeny Prigozhin, yang memberontak.
Adapun, Lukashenko merupakan sekutu Putin sejak lama.
Dirinya bertindak sebagai penengah konflik militer Rusia dengan pasukan tentara bayaran Wagner.
Ia pun mengeklaim telah bernegosiasi.
Dan mengakhiri adanya pemberontakan bersenjata.
Pihaknya pun akan menerima sang pemberontak yang diasingkan, termasuk Prigozhin.
Adapun, Lukashenko sebelumnya mengonfirmasi bahwa Prigozhin akan berada di Belarus.
Tepatnya, pada Selasa lalu sesuai kesepakatan untuk mengakhiri pemberontakannya.
Hal itu diungkapkan oleh Lukashenko saat bertemu dengan pejabat keamanan, menurut laporan media negara.
Di situ, Lukashenko meminta kepada Vladimir Putin agar tidak menyingkirkan Yevgeny Prigozhin.
Dirinya menyarankan pada putin untuk tidak membunuh bos tentara bayaran tersebut.
"Saya bilang ke Putin: kita bisa menyingkirkannya (Prigozhin), tidak masalah."
"Jika tidak saat percobaan pertama, maka pada percobaan kedua."
"Saya katakan kepadanya: jangan lakukan ini," kata Lukashenko.
Adapun, diberitakan Lukashenko, adalah pemimpin otoriter berusia 68 tahun.
Dirinya telah terkena sanksi Barat karena menindak tokoh oposisi.
Serta, membiarkan Rusia menyerang Ukraina pada tahun lalu dari wilayah negaranya.
Sementara itu, para kritikus Kremlin menuduh Putin mendalangi pembunuhan beberapa tokoh oposisi pemerintah terkemuka.
Dan juga, menuding Putin meracuni politisi Alexei Navalny yang hampir menyebabkan kematian.
(Tribun-Video.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tengahi Konflik Wagner Vs Rusia, Lukashenko Bilang ke Putin Jangan Bunuh Prigozhin", Klik untuk baca: [ Ссылка ].
HOST: Nina Agustina
VP: Salim Maula
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews #politik
