TRIBUN-VIDEO.COM, MARTAPURA - Empat hari sudah N (31) kini menginap di ruang perawatan RSUD Ratu Zalecha Martapura, Jumat (22/12/2017) siang.
Mengenakan penutup mulut berupa masker, lingkar matanya pun masih terlihat menghitam siang itu.
Wajahnya juga masih nampak pucat. Meskipun demikian, kini kondisi N berangsur membaik.
Bahkan berdasarkan pantauan Metro Banjar di salah satu ruang isolasi tempatnya dirawat siang itu, terlihat N pun sudah bisa duduk. Jarum infus yang semula dipasang lengan kirinya juga sudah terlepas.
" Ya syukur, sekarang kondisi saya sudah membaik. Jarum infus ini dilepas, karena tangan saya tadi sempat membengkak," ujarnya kepada Metro Banjar.
Lebih lanjut warga Banjarbaru tersebut juga menceritakan semula ia sendiri tidak menyangka penyakit yang dideritanya tersebut merupakan suspect Difteri.
N sebelumnya tidak menampik sempat bertolak selama sekitar sepekan ke Jakarta guna berlibur. Jelang pulang ke Banjarbaru atau Sabtu (16/12/2017) lalu, tenggorokannya sakit. Tubuhnya juga tiba-tiba demam.
"Saya sendiri awalnya mengira cuman hanya sakit tenggorokan saja sehingga guna merendakannya saya pun membeli obat di apotek," cerita N.
Meskipun penanganan tersebut menurutnya sempat memberikan kondisi badan sedikit mendingan. Namun sepulang ke bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Senin (18/12/2017) lalu penyakitnya tersebut tiba-tiba kambuh.
Bahkan saking tak mampu menahan demam tinggi saat itu, N sempat pingsan di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Sehingga petugas yang mengetahuinya langsung membawa N ke klinik bandara.
"Ya saat itu saya sempat pingsan sebelum akhirnya disarankan periksa ke dokter THT. Sementara parah-parahnya terhitung sejak Selasa Rabu dan Kamis. Sedangkan masuk rumah sakit, sejak Selasanya (19/12/2017)," cerita perempuan berusia 35 tahun tersebut.
Lain N, berbeda lagi dengan IL (41), pengalaman buruknya ke tersebut bermula saat pulang dari kota Marabahan menuju Banjarbaru mengendarai sepeda motor di tengah kondisi hujan.
Sehingga ia yang saat itu mengira hanya terkena sakit flu, berinisiatif membeli obat ke sebuah apotek.
Namun bukannya sembuh kondisi IL Malah semakin parah. Tubuhnya meriang kepalanya juga terasa sangat sakit. Hingga ia yang saat itu merasa tak mampu menahannya mencoba memeriksakan diri ke dokter umum.
"Saya pun kemudian langsung disarankan untuk dirawat di Rumah Sakit Ratu Zalecha. Awalnya ya sangat sakit. Tapi kini Alhamdulillah sudah serasa mendingan dibanding sekitar empat hari yang lalu, " jelasnya.
Sementara guna memastikan kondisi kedua pasien yang terkena difteri tersebut, Jumat siang terlihat, dr Sofhia Wahyuni Sp THT KL, kembali melakukan pemeriksaan.
Menurutnya saat ini kondisi pada pasien sudah berangsur membaik. Terutama terhadap seorang pasian perempuan, dia yang semula kondisinya sangat lemah ini bisa beraktivitas sendiri.
"Alhamdulillah saat ini kondisi mereka sudah membaik terutama terhadap si ibu ya bisa beraktivitas sendiri mandi tanpa dibantu dan menelan makan juga sudah tidak merasa nyeri lagi," jelasnya.
Hanya saja mengingat masa penularan bakteri Difteri biasanya berangsur hingga 2 minggu kedua pasien pun saat ini masih menjalani perawatan intensif di sebuah ruang khusus RSUD Ratu Zalecha.
Diperkirakan keduanya akan menjalani perawatan tujuh Hingga sepuluh hari lagi guna memastikan kondisinya benar-benar membaik.
"Untuk sementara keduanya memang masih berstatus kecurigaan terkenal di Difteri kami juga masih menunggu hasil pemeriksaan atau kultur yang sebelumnya dikirimkan ke Surabaya. Insya Allah untuk hasil kemungkinan akan keluar seminggu setelahnya," jelas dr Shofia.(Banjarmsin Post/Abdul Ghanie)
