Sahabat Wahid
Sebagaimana sahabat ketahui pada 1 Mei 2021 lalu, 250 Pegiat media, aktivis Islam Ramah, praktisi konten keislaman, tokoh agama dan pegiat kampanye Islam Damai bertemu secara virtual dalam perhelatan akbar Salam Forum, sebuah pertemuan nasional komunitas, organisasi, dan pegiat Islam Ramah di Media Sosial yang digagas oleh Wahid Foundation dengan dukungan United Nations Development Programme (UNDP), Uni Eropa (UE), dan Google. Di samping itu, setidaknya 20 Media Islam juga terlibat sebagai media partner, mereka adalah jaringan media yang selama ini aktif mengkampanyekan konten-konten perdamaian dan Islam yang ramah serta moderat.
Bagi yang terlewat mengikuti forum ini, simak yuk seperti apa keseruannya!
Forum ini menghadirkan sejumlah tokoh-tokoh nasional, seperti Gus Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutan pembukanya Ia menegaskan bahwa generasi muda dan pemuka agama mesti berbicara untuk menyampaikan nilai-nilai toleransi dan perdamaian di media sosial. Hal ini agar media sosial tidak diisi dan dipenuhi oleh mereka yang memiliki cara pandang ekstrem dan radikal.
Yenny Wahid selaku Direktur Wahid Foundation juga menyampaikan pesan yang sama, bahwa sebagai digital native, anak-anak milenial adalah subjek yang mendapatkan manfaat sekaligus tantangan yang sangat besar dari perkembangan dunia digital. Karena itu, kita (semua elemen) harus memastikan bahwa konten-konten media sosial yang mereka konsumsi haruslah konten-konten yang positif dan rahmah. Tujuannya agar mereka tidak hanya terekspos konten yang negatif.
Peserta cukup antusias mengikuti proses sesi diskusi kali ini, baik melalui ruang zoom langsung maupun yang menyimak melalui channel youtube Wahid Foundation. Prof. Dr. Nadirsyah Hosen menyampaikan pengalamannya terkait media sosial. Pertama, seseorang harus paham tentang karakteristik media sosial agar strategi kampanye bisa tepat sasaran. Kedua, setelah memahami karakteristik media sosial, maka ia harus fokus terhadap apa yang ingin disampaikan. Sementara itu, Kepala Suku Mojok.co Putut EA, yang sering berkelakar, juga berbagi bahwa dalam bermedia sosial, kita perlu meniru Gus Dur, di mana beliau dalam merespon sesuatu selalu santai dan humor. Hal ini perlu dilakukan juga di media sosial oleh setiap orang.
Komika Sakdiyah Ma’ruf menceritakan hal yang senada dengan Putut. Ia menekankan pentingnya agar seseorang belajar untuk bermedia sosial. Selain belajar dakwah melalui humor, seseorang juga mesti belajar sedikit tentang materi humor. Jadi seseorang bisa menempatkan humor secara bijak dalam segala konteks.
Pada sesi kedua acara, diadakan kegiatan diskusi mendalam dengan melibatkan beberapa panelis dan fasilitator yang membahas tentang kesalahpahaman tentang agama sebagai faktor utama yang menjadikan seseorang radikal yang sampai hari ini hal tersebut terus terjadi. Nah tonton video ilustrator ini sampai selesai ya, supaya jelas apa itu Salam Forum!
Ещё видео!