SEJARAH SHALAWAT ASYGHIL
(Sumber: LTNU Jabar)
.
Konon Shalawat ini dipanjatkan oleh Sayyidina Ja’far Ash-Shadiq ibn Muhammad Al Baqir ibn 'Ali Zainal 'Abidin ibn Husain ibn 'Ali ibn Abi Thalib (wafat 138 H), salah seorang tonggak keilmuan Islam pada zamannya yang juga adalah guru Imam Abu Hanifah. Beliau hidup di akhir masa Daulah Bani 'Umayyah dan awal era Daulah Abbasiyyah yang penuh intrik dan konflik politik.
.
Shalawat ‘Asyghil’ ini juga dikenal dengan sebutan Shalawat ‘Habib Ahmad bin Umar al-Hinduan Baalawy’ (wafat 1122 H). Dikarenakan shalawat ini tercantum di dalam kitab kumpulan shalawat beliau, ‘al-Kawakib al-Mudhi’ah Fi Dzikr al-Shalah Ala Khair al-Bariyyah’. Namun beliau hanya mencantumkan, bukan mengarang redaksinya.
.
Shalawat ini pertama kalinya dipopulerkan di Indonesia melalui pemancar radio milik Yayasan Pesantren As-Syafi’iyyah yang diasuh ulama besar Betawi, almarhum KH Abdullah Syafi’i (wafat 1406 H). Shalawat ini dibawakan dengan nagham (nada) yang sangat menyentuh hati, indah didengar dan terasa sejuk di hati pembaca dan pendengarnya.
.
Hikmahnya, seolah ummat Islam tengah difilter dan diuji keimanannya. Rasa iman yang masih ada mendorong untuk melakukan “perlawanan” dalam setiap kezaliman. Salah satu senjata yang diandalkan oleh kaum muslimin adalah doa.
"Ya Allah limpahkan sholawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukanlah orang-orang dzolim agar mendapat kejahatan dari orang dzolim lainnya, selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan berilah sholawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau sekalian."
Editor : Ustadz Anto Djibriel
Ещё видео!