Badan Narkotika Nasional (BNN) membongkar sebuah jaringan sindikat internasional yang terlibat dalam peredaran narkotika jenis sabu seberat 12.488 gram. Kelima pelaku diamankan di sebuah rumah di kawasan Jalan Sei Putih Baru, Medan, Sumatera Utara. Sabu ini diduga kuat berasal dari negeri Jiran, Malaysia.
Kronologi Penangkapan Pelaku
Setelah dilakukan penyelidikan selama kurang lebih dua bulan, maka pada tanggal 6 Oktober 2016 diperoleh informasi tentang peredaran narkotika yang berasal dari Aceh menuju Medan. Selanjutnya, BNN melakukan pemantauan terhadap dua target yaitu BUS (laki-laki, kurir, 29) dan HAS (laki-laki, kurir, 23). Keduanya diduga kuat sebagai kurir yang membawa sabu dengan menggunakan mobil, dari Aceh Timur menuju Medan.
Kedua tersangka di atas mendapat pengawalan dari dua pelaku lainnya, yaitu YO (laki-laki, pengawal kurir, 24), dan ZUL (laki-laki, pengawal kurir, 25). Para pelaku tersebut juga diduga kuat berperan sebagai pemberi informasi tentang situasi jalan yang akan dilalui.
Pada tanggal 7 Oktober 2016, keempat pelaku tiba di sebuah rumah yang disediakan oleh IK (laki-laki, penyimpan narkotika, 24) di Jalan Sei Putih Baru No.24 Lingkungan 6 Kelurahan Baburah, Medan, Sumatera Utara. Setelah para pelaku memindahkan sabu tersebut dari mobil ke dalam rumah, petugas BNN berhasil meringkusnya.
Dari keterangan tersangka sabu ini akan diedarkan di kawasan Medan dan sekitarnya.
Ancaman Hukuman Mati
Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan Pasal 114 ayat 2 Jo Pasal 132 ayat (1) 112 ayat 2 Jo Pasal 132 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009, dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati.
Dengan pengungkapan ini BNN telah berhasil menyelamatkan lebih dari 62.440 jiwa dari bahaya penyalahgunaan narkotika.#STOPnarkoba
Paket kiriman berupa kotak snack berisi ekstasi sebanyak 49.447 butir seberat 20.900 gram dari Jerman gagal beredar di negeri ini. Kasus ini berhasil diungkap oleh BNN dan Bea Cukai Pasar Baru, pada tanggal 19 dan 29 Agustus 2016.
Untuk mengembangkan kasus ini, BNN melakukan controlled delivery (sistem pengawasan terselubung) ke alamat tujuan pengiriman bersama dengan petugas Kantor Pos Jakarta Barat. Hal ini dilakukan sejak tanggal 19 Agustus hingga 10 September 2016. Setelah dilakukan konfirmasi berupa surat panggilan kepada penerima, ternyata alamat yang tertera dalam paket tersebut fiktif.
Dalam proses controlled delivery tersebut, ternyata penerima tidak mengambil paket ke Kantor Pos Jakarat Barat. Karena itulah, paket tersebut akhirnya dikembalikan ke Kantor Pos Pasar Baru Jakarta Pusat.
Selanjutnya, sesuai dengan SOP Kantor Pos Pasar Baru Jakarta Pusat, apabila dalam jangka waktu satu bulan paket tersebut tidak diambil oleh penerima maka paket tersebut akan dilimpahkan kepada petugas BNN untuk selanjutnya dimusnahkan. #STOPnarkoba
Ещё видео!