kitab Shahih Muslim, jilid 1 hal 116, terbitan Darul Fikr, tahun 1992:
Telah menyampaikan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menyampaikan kepada kami Affan telah menyampaikan kepada kami HAMMAD BIN SALAMAH DARI TSABIT dari Anas bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw, "Wahai Rasulullah, di manakah ayahku?" Beliau saw menjawab, "Dia di dalam neraka." Ketika laki-laki tersebut berlalu pergi, maka beliau memanggilnya seraya berkata: "Sesungguhnya ayahku dan ayahmu di dalam neraka
Hadis tersebut memiliki dua kecacatan:
Pertama kecacatan dari sisi jalur periwayatan. sebagaimana kita dapatkn disini Hammad bin salamah yang mana sosoknya dijelaskan dalam biografi Tsabit al-Bannani yang tercantum dalam kitab berikut:
kitab Al-Kamil Fi Dhu’afa’, karya Ibnu ‘Adi, jilid 2 hal 101, terbitan Darul Fikr, cet.ketiga, tahun 1988:
Ibnu ‘Adi berkata: “Tsabit Al-Bannani adalah seorang Tabiin dari penduduk kota basrah, dia juga merupakan orang yang paling zuhud serta periwayat hadis diantara mereka. Dia telah menulis (riwayat) dari para Imam dan orang-orang terpercaya adapun sosok yang paling banyak meriwayatkan hadis darinya adalah Hammad bin Salamah. Hammad adalah sosok yang terpercaya lagi jujur, hadis-hadisnya baik jika diriwayatkan oleh orang yang terpercaya. Hammad adalah salah satu perawi yang terpercaya dari kaum muslimin adapun kemunkaran yang terdapat didalam hadis-hadis darinya (Hammad), hal tersebut bukanlah bersumber dari Hammad melainkan berasal dari perawi yang meriwayatkan hadis darinya. Karena Banyak dari para perawi yang Dhaif lagi tidak dikenal (Majhul) meriwayatkan hadis darinya, sedangkan pribadi Hammad sendiri, jika meriwayatkan dari para perawi sebelumnya, dari guru-gurunya, hadisnya tidak terdapat kecacatan dan dia adalah sosok yang terpercaya.
Untuk lebih jelasnya lagi mari kita lihat biografi Hammad bin Salamah dalam kitab:
kitab Mizan Al-I’tidal karya Adz-Dzahabi, jilid 2 hal 360, terbitan Darul Kutub Al-Ilmiyyah, cet.kedua, tahun 2008:
Adz-Dzahabi berkata: Hammad bin Salamah…. Seorang yang terpercaya akan tetapi dia banyak keliru dalam menyampaikan riwayat atau dia memiliki sangkaan-sangkaan yang lemah…..
Pada hal 363:
Ibnu Tsalji berkata: Aku mendengar Ubad bin Shuhaib berkata: sesungguhnya Hammad tidak kuat hafalannya, mereka berkata bahwa kitab tulisannya telah tersisipi. Ada pula yang mengatakan bahwa IBNU ABIL ‘AUJA’ adalah anak tirinya dan dialah yang telah menyisipkan sesuatu kedalam kitabnya.
Sekarang mari kita lihat hadis hammad bin salamah yang tersisipi oleh Ibn Abil Auja dalam kitab
Al-Maudhu’at, karya Ibnu Al-Jauzi, jilid 1 hal 122, terbitan Darul Fikr, cet.kedua, tahun 1983:
….. telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah, telah mengabarkan kepada kami Tsabit Al-Bannani dari Anas (bin Malik): “Sesungguhnya Nabi saw membacakan ayat ‘tatkala Tuhannya Menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh (7:143)’, Nabi saw bersabda: Allah mengeluarkan kelingking-Nya diatas ibu jari -Nya maka runtuhlah gunung.
Berkata Humaid kepada Tsabit Al-Bannani: apakah hadis semacam ini Engkau riwayatkan? Humaid berkata: lalu dia memukul dadaku. Dan dia (Tsabit) berkata: Anas berkata seperti itu dan Rasulullah saw juga demikian, apakah (pantas) aku menyembunyikannya?
Ibnu Al-jauzi berkata: “HADIS INI TIDAK KOKOH, Ibnu ‘Adi berkata: sesungguhnya Ibnu Abi ‘Auja’ adalah anak tiri Hammad bin Salamah, dia menyisipkan hadis-hadis ini ke dalam kitab-kitab Hammad bin Salamah”.
Sangat terdapat kemungkinan besar bahwa riwayat yang mengatakan bahwa kedua orang tua Nabi saw kafir adalah termasuk yang disisipkan oleh Ibn Abil Auja ke dalam kitabnya hammad bi salamah.
Inilah sanggahan atas jalur periwayatan akan riwayat pengkafiran kedua orang tua Nabi saw.
follow us:
INSTAGRAM: [ Ссылка ] TWITTER: [ Ссылка ] FACEBOOK: [ Ссылка ]
Ещё видео!