BONUS DEMOGRAFI JANGAN JADI BEBAN DEMOGRAFI
Halo sahabat kenal, tahu gak sih sejak tahun 2012 hingga tahun 2035 indonesia diperkirakan memasuki masa bonus demografi dengan periode puncak antara tahun 2020-2030.
Melansir dari bps.go.id, bonus demografi yang dimaksud adalah proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar jika dibandingkan dengan usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia.
Kondisi ini dapat terjadi ketika angka kelahiran dan angka kematian menurun pada suatu negara, dimana hal ini menyebabkan usia non-produktif (0-14 tahun) menurun dan penduduk usia kerja dapat hidup lebih lama untuk menghasilkan potensi pertumbuhan ekonomi.
Namun, bonus demografi tidak dapat serta merta terjadi ketika jumlah penduduk usia produktif besar, melainkan harus diiringi dengan peningkatan produktivitas dari penduduk usia kerja tersebut. UNFPA (United Nations Fund For Population Activities) menyatakan bahwa suatu negara dapat menikmati bonus demografi ketika setiap orang menikmati kesehatan yang baik, pendidikan yang berkualitas, pekerjaan yang layak, dan kemandirian anak muda. Kondisi ini dapat terjadi ketika suatu negara yang memiliki potensi jumlah penduduk tersebut juga memiliki kebijakan yang baik.
terciptanya bonus demografi di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari kebijakan pemerintah pada tahun 1970-an, yaitu keluarga berencana (KB). keberhasilan kebijakan KB berhasil menrunkan angka kelahiran, bersamaan dengan penurunan angka kematian melalui kebijakan peningkatan kualitas kesehatan. Sejak kebijakan tersebut, indonesia mengalami transisi demografi atau perubahan struktur umur penduduk, dimana proporsi anak-anak usia 15 tahun ke bawah menurun dengan cepat, diiringi dengan peningkatan jumlah penduduk usia kerja dan peningkatan perlahan penduduk lansia. Dengan demikian, sejak sekitar tahun 1980-an, Indonesia masuk dalam era bonus demografi yang puncaknya akan terjadi sekitar tahun 2030, yang disebut sebagai jendela peluang.
Setiap negara pasti melalui era bonus demografi dan ini hanya terjadi sekali dalam sejarah suatu bangsa. apabila suatu negara tidak siap dalam menghadapi bonus demografi, maka yang terjadi justru adalah bencana demografi, salah satunya angka pengangguran yang tinggi dimana dapat menimbulkan potensi konflik sosial.
Melansir dari suara.com ada beberapa faktor penentu keberhasil maupun kegagalan terciptanya bonus demografi di Indonesia, yakni:
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan komponen paling utama karena pendidikan akan mengubah pola pikir suatu bangsa menjadi lebih baik dan terarah.
Dalam usaha meningkatkan kualitas anak muda, sebagai penduduk produktif di masa mendatang, salah satu usaha yang tepat adalah dengan menyediakan kesempatan pendidikan seluas-luasnya.
Kemudahan akses pendidikan yang didukung oleh prasarana pendidikan yang lengkap serta tenaga pendidik yang berkualitas akan menciptakan masyarakat yang berkualitas pula.
2. Kesehatan
Kesehatan merupakan investasi jangka panjang, dan setiap manusia memerlukan kesehatan.
Contohnya, pemerintah saat ini sedang berupaya memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat dengan berbagai program seperti jaminan kesehatan nasional dan diluncurkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
3. Lapangan Pekerjaan
Lapangan pekerjaan sangat berperan karena merupakan lahan dan sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pemerintah harus mempersiapkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Selain itu, masyarakat juga harus lebih kreatif untuk menciptakan pekerjaan.
4. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk sangat berpengaruh terhadap bonus demografi dan pembangunan. Semakin sedikit penduduk akan semakin mendukung adanya bonus demografi
#faktamenarik #bonusdemografi #ekonomi #indonesia
Ещё видео!