Episode #14
Alam selalu menghadirkan pesona yang tiada duanya.
Tidak asing lagi ketika kita datang ke tawangmanggu mendengar kata grojogan sewu,
Nah salah satu destinasi wisata yang paling populer di Tawangmangu adalah Air Terjun Grojogan Sewu.
Destinasi wisata yang satu ini kerap menjadi ikon pariwisata kabupaten karanganyar, Air terjun tersebut masih termasuk dalam kawasan Hutan Wisata Grojogan Sewu.
Grojogan Sewu berasal dari bahasa jawa yaitu “Grojogan” berarti “air terjun” dan “sewu” yang berarti “seribu”, penamaan ini bukan karena air terjunnya yang berjumlah seribu, melainkan berasal dari seribu pecak, atau satuan jarak yang digunakan pada zaman dulu untuk mengukur ketinggian air terjun.
Air Terjun Grojogan Sewu sendiri memiliki ketinggian mencapai 81 meter.
Destinasi wisata Grojogan Sewu memiliki dua pintu masuk, yakni melalui jalur atas dan jalur bawah. Apabila temen-temen melewati jalur atas, pastinya temen-temen akan melalui 1250 anak tangga untuk mencapai lokasi air terjun.
Tapi siapa sangka dibalik keindahan, kenyamanan dan kenikmatan yang kita rasakan, air terjun Grojogan Sewu menyimpan mitos-mitos yang beredar di masyarakat. Tepat di depan air terjun terdapat sebuah jembatan yang sering di pakai wisatawan untuk berfoto-foto. Jembatan inilah yang menyimpan mitos di air terjun Grojokan Sewu.
Konon cerita yang beredar, barang siapa sepasang kekasih yang belum menikah melintasi jembatan tersebut, maka hubungan mereka akan kandas. Hubungan mereka tidak akan sampai ke jenjang pernikahan. Itulah mitos air terjun Grojogan Sewu yang banyak beredar di masyarakat. Tetapi mitos tersebut tidak berlaku untuk pasangan yang sudah menikah. Saking tenarnya mitos ini, jembatan ini pun punya julukan “Kreteg Pegat”. Atau bila di bahasa Indonesia-kan, berarti jembatan pemisah.
Dibalik keindahan alam yang tersimpan di air terjun ini, ternyata ada ada cerita menarik untuk di simak.
Konon menurut cerita turun-temurun dari sesepuh masyarakat bahwa Grojogan Sewu tersebut memiliki kaitan yang erat dengan legenda pewayangan Mahabarata.
"Menurut cerita turun-temurun di masyarakat, dulu Grojogan sewu ini merupakan tempat Baladewa bertapa saat perang Baratayuda.
Konon Prabu Kresna, adik dari Prabu Baladewa meminta kakaknya Prabu Baladewa untuk bertapa di Grojogan Sewu. Kresna meminta Prabu Baladewa bertapa agar kakaknya tersebut tidak ikut dalam perang Baratayuda. Kresna berpikir karena suara gemuruh yang dihasilkan mampu meredam suara peperangan Baratayuda.ternyata taktik Kresna tersebut berhasil, suara riuh serta gemuruh air di Grojogan Sewu tersebut mampu meredam suara perang Baratayuda.
Pada akhirnya saat perang Baratayuda pecah, Prabu Baladewa tetap bertapa dan tidak tahu jika perang Baratayuda sedang berlangsung. Konon menurut cerita dari masyarakat sekitar, di dekat air terjun tersebut terdapat sebuah goa yang biasa disebut Goa Pleret oleh masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar percaya bahwa konon Prabu Baladewa bertapa di dalam goa tersebut.
Narasumber: Bapak Joko
Yuk teman-teman jika ingin belajar dan mengenal Istimewanya Lereng Lawu bisa hubungi Bapak Joko.
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️
Whatsapp: 082329879352
==========================
Contact Person: qhymasirawans@gmail.com
==========================
#beautifulnature #pesonaindonesia #travel #airterjun #grojogansewu
![](https://i.ytimg.com/vi/iF_2X2rMMIc/mqdefault.jpg)