Zapin Tradisi Pulau Penyengat - Kepulauan Riau
Malam Mengarak Gerak dan Kata-kata
28 November 2017
Festival Budaya Melayu 2017
Ditarikan oleh Pusat Latihan Seni Sanggam.
Penanggung jawab : Hj. Umi Kalsum
Ketua : Irwando
Pakar Zapin : Tohar Pahlevi dan Ose Devi Nuryanti
Pengamat Zapin : Tohar Pahlevi
Penata rias : Adrina Padnur
Pemusik :
Rian Syahputra
Zulzailika
Muhammad Hasybi
Deni Okta Alfisyahri
Alam Wira
Muhammad Sanusi
Penari :
Tohar Pahlevi
Alam Wira
Roki Daryudi
Halim
Zulkarnain
Febi Isriyanto
Said Febrian
Nandani
Tasya Nurmalasari
Zifan Syafira
Sejarah Tarian Zapin di Pulau Penyengat
Perkembangan Tarian Zapin di Pulau Penyengat, bermula diperkenalkan oleh Encik Muhammad Rifin yang berasal dari Sambas yang tinggal di Pulau Penyengat sejak 1919.
Encik Rifin adalah murid langsung dari Encik Muhammad Ali Sambas. Tari Zapin makin berkembang sejak 2 (dua) murid Encik Muhammad Rifin yaitu Raja Achmad bin Raja Daud dan Said Husin Al Attas.
Dari Pulau Penyengat, oleh Raja Achmad, Tari Zapin ini menyebar ke Pulau Karimun, Batam, Lingga, Siantan dan Bunguran sekitar tahun 1929.
Selain Raja Achmad, tersebut juga Said Husin Al Attas yang lahir 1910 yang merupakan murid Encik Muhammad Rifin.
Said Husin menyebarkan ke Tanjung Pinang di Pulau Bintan, tari Zapin berkembang hingga daerah Kijang, Pulau Mantang dan sekitaran pulau Bintan.
Di Batam selain dikembangkan oleh Raja Achmad dan Said Husin, tersebut juga Raja Nongmad yang turut andil menyebarkan tari Zapin di Batam hingga ke Pulau Belakang Padang dan pulau-pulau sekitarnya.
(Sumber : Makalah Raja Hamzah Yunus pada Seminar Zapin di Johor Malaysia 1998)
Awalnya dikembangkang tari zapin Arab di Pulau Penyengat menjadi Tari Zapin khas Pulau Penyengat dengan berbagai ragam langkah dan gerak yang diiringi dengan lagu-lagu seperti Anak Ayam Turun Sepuluh, Lancang Kuning, Ya Ladan, dll.
Sebagai tari melayu Islam yang populer sejak 1920-an di Pulau Penyengat, tari ini sebagai penyeri pada pesta pernikahan, seperti tercatat pada Syair Pernikahan Raja Muhammad Yusuf dengan Raja Zaleha yang ditulis pada tahun 1921.
Sejak 1950-an, tarian yang identik dengan penari laki-laki ini semakin popular dan mulai ditarikan pada kalangan perempuan di Pulau Penyengat.
Simbol dan makna tari zapin yang terkandung dalam Tari Zapin Pulau Penyengat merupakan simbol atas kepercayaan (religi), pola pemukiman, kehidupan sosial, serta adat istiadat masyarakat melayu Kepulauan Riau khususnya di Pulau Penyengat.
Gerak dalam Zapin Penyengat seperti Langkah 1 Alif Menyongsong, Langkah 2 dan Bunga, Ayak-ayak Loncat Tiung, Lompat Jos dan ditutup dengan gerak tahtim.
~~~
Dinas Kebudayaan Provinsi Riau
Jl. Sudirman
Pekanbaru
[ Ссылка ]
