bendungan bakaru terletak di desa bakaru kecamatan lembang kabupaten pinrang sulawesi selatan. PLTA Bakaru dibangun di sekitar Daerah Aliran Sungai dari dua sungai besar di Sulawesi Selatan. Sungai tersebut ialah Sungai Mamasa dan Sungai Saddang. PLTA Bakaru dibangun untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di kota-kota dan kabupaten-kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan
Pembiayaan untuk pembangunan PLTA Bakaru sepenuhnya didanai oleh Badan Kerja Sama Internasional Jepang dan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi. Badan Kerja Sama Internasional Jepang memberikan pendanaan selama proses studi pra-investasi. Kegatan studi pra-investasi ini berlangsung sejak bulan Maret 1975 hingga bulan Oktober 1977.
Setelah itu, pengelolaan pembangunan PLTA Bakaru dilaksanakan oleh Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi. Desain dan perancangan secara rinci serta supervisi implementasi proyek dilaksanakan oleh cabang Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi yang berlokasi di Jepang. Desain dan perancangan dilakukan sejak bulan Maret 1978 hingga bulan Mei 1984. Cabang ini juga diberi tugas untuk mengawasi pembangunan proyek. Supervisi implementasi proyek berlangsung sejak Maret 1984 hingga Maret 1991. Pekerjaan sipil, dan persiapan perlengkapan mekanikal elektrikal dikerjakan secara langsung oleh tim yang berasal dari pusat Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.
PLTA Bakaru adalah pembangkit listrik utama bagi provinsi Sulawesi Selatan. Pada tahun 2008, kapasitas terpasangnya mencapai 400 MegaWatt.Volume bersih harian dari waduk PLTA Bakaru adalah 2 juta meter kubik. Pada awal pengoperasiannya, volume kotornya sebesar 6,9 juta meter kubik. Kini, volume kotornya hanya mencapai 600.000 meter kubik.
Generator PLTA Bakaru memiliki kapasitas terpasang sebesar 126 MegaWatt. Generato ini terbagi menjadi dua buah turbin dengan masing-masing berdaya listrik 63 MegaWatt. Turbin ini dapat beroperasi dengan ketinggian maksimum 322,2 meter. Maksimal debit air yang dapat melaluinya adalah 45 meter kubik per detik.
Besarnya sedimentasi dari hulu sungai Mamasa menyebabkan berkurangnya volume penampungan air pada waduk PLTA Bakaru.
PLTA Bakaru merupakan pembangkit utama di Sulawesi Selatan, sehingga perawatan harus dilakukan pada kondisi mesin pembangkit harus tetap beropersi.[2] Penggelontoran sedimen dilakukan untuk mencegah penurunan efisiensi waduk PLTA Bakaru. Dengan menggunakan alat bernama Excavator Ponton Amfhibi, sedimen akan mudah terbawa oleh arus sungai.
( Sumber : [ Ссылка ]
Ещё видео!