Materi disuksi ini bisa diperoleh pada link berikut :
[ Ссылка ]

Quote selama acara diskusi berlangsung:

Hampir 40% penduduk perkotaan tinggal di hunian yang tidak layak. Kasus COVID-19 paling banyak terjadi di kawasan padat penduduk dengan infrastruktur dasar yang kurang baik.
(Tri Dewi Virgiyanti, Direktur Perkontrukim, Deputy Regional, Kementrian PPN/BAPPENAS)

Sejak sebelum pandemi COVID-19, Program KOTAKU menganggarkan 20-30% pembiayaan program dari swadaya masyarakat. Tetapi setelah terjadi pandemi, KOTAKU semaksimum mungkin mengganti kerja mekanik menjadi padat karya supaya masyarakat setempat juga memperoleh pendapatan dari program
(Ir. Didiet Arief Akhdiat, M.Si. Direktur PengembanganKawasan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya)

Semakin banyak yang terdeksi, semakin mudah untuk mengisolasi warga yang terkena. Apalagi persoalan stigma membuat masyarakat menjadi ketakutan. Sekarang kasus seimbang antara kasus di rumah sakit dan kasus yang evidence base mengakibatkan angka di DKI tinggi, dan banyak tambahan wilayah baru.
(Suharti, Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Kawasan Permukiman, Pemprov DKI Jakarta)

Isolasi mandiri di rumah sendiri tidak cocok diterapkan di Indonesia. Hunian yang terlalu kecil dan budaya keluarga besar yang tinggi kontak sosial menyebabkan sulit mencegah penularan COVID-19 dari penderita ke keluarganya.
(dr. Pandu Riono, MPH,Ph.D, Epidemiolog UI )

Covid meriset kehidupan kita, dan ini peluang kita untuk kembali ke basic, menata ulang kondisi rumah kita ( Pandu Riono MPH,Ph.D, Epidemiolog , UI)

Tantangan yang besar ini bisa diselesaikan dengan kolaborasi dnegan semua pihak akan dapat diselesaikan. Tantangan adalah banyak kegiatan-kegiatan pilot bagus tetapi tidak dapat di scale up padahal sangat dibutuhkan untuk penanganan yang komprehensif.
(Nurul Wajah Mujahid, Kasubdit Perumahan BAPPENAS)

Pemberdayaan masyakat dalam situasi pandemi COVID-19 harus meningkatkan kemampuan warga dalam mengurus dirinya sendiri, tidak berharap dari pemerintah, swasta atau pihak lain. Basisnya 3 kemampuan yaitu Keorganisasian bentukan pranata , informasi yang jelas dan detil bagi warga dan sumber daya serta potensi yang dapat dimanfaatkan seperti nilai rumah, nilai ekonomi, maupun potensi yang merugikan ( Dodo Juliman, penanggap)

Pemberantasan permukiman kumuh tidak dapat lagi dilakukan dengan pendekatan romantisme pasar dan romantisme visual, melainkan harus menggunakan pendekatan industrialisasi kawan dan dengan merangkul mekanisme pasar
(Prof Budi Arsi, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ,UGM)

Fasilitas karantina mandiri untuk penderita COVID-19 harus dibangun tidak terlalu jauh dari rumah penderita. Saat ini sebagian besar fasilitas karantina mandiri yang dibangun Pemprov DKI Jakarta dibangun di wilayah Jakarta Pusat yang tingkat kepadatan penduduknya rendah, sehingga tingkat pemanfaatan fasilitas karantina mandiri kurang (Elisa-Direktur Rujak Center)

Permukiman adalah sumber kehidupan bukan hanya tempat tinggal. Setiap pengembangan kawasan permukiman, kelompok warga disiapkan sebagai pengembang sehingga keuntungan nilai jual kawasan terbangun juga dapat menjadi bagian keuntungan warga. Memperbaiki kawasan kumuh tidak hanya memperbaiki bangunannya, melainkan harus membangun ekonomi masyarakatnya (Yu Sing ,Arsitek)

свернуть