TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah informasi baru ditemukan oleh Komnas HAM dalam proses penyelidikan kasus tewasnya enam laskar FPI.
Dalam temuannya, Komnas HAM menyatakan adanya peristiwa kontak senjata antara polisi dan anggota laskar FPI.
Bukan hanya itu, juga terdapat infromasi bahwa ada perintah memeriksa ponsel masyarakat di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.
Hal ini diapaparkan oleh Ketua Tim Penyelidikan Komnas HAM Mohammad Choirul Anam di kantornya, pada Jumat (8/1/2021).
Dikutip dari Tribunnews.com, Anam mengatakan pihaknya mendapat informasi bahwa petugas di lokasi kejadian memerintahkan agar masyarakat yang ada di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek diperiksa ponselnya.
Bukan hanya itu, petugas juga meminta penghapusan rekaman saat terjadi insiden bentrok antara polisi dan laskar FPI.
"Terdengar perintah petugas untuk menghapus rekaman dan pemeriksaan handphone," ujar Ketua Tim Penyelidikan Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam, saat memaparkan hasil penyelidikan Komnas HAM di kantornya, Jumat (8/1/2021).
Tak hanya perintah soal pemeriksaan dan penghapusan rekaman, Anam mengatakan pihaknya juga menemukan keterangan saksi di lokasi kejadian.
Saksi tersebut mengungkapkan, diberi tahu oleh aparat bahwa insiden yang terjadi saat itu terkait narkoba dan terorisme.
"Terdapat penjelasan petugas kepada khalayak di situ bahwa peristiwa ini terkait narkoba. Dan juga terdengar terkait terorisme," katanya.
Selain memerintahkan untuk menghapus rekaman kepada warga di lokasi kejadian, anggota kepolisian juga mengambil kamera CCTV di Tol Jakarta-Cikampek Km 50.
Anam mengungkapkan, pihaknya memperoleh informasi soal pengambilan kamera CCTV dari sebuah warung di rest area Km 50 tersebut.
"Kami konfirmasi di terakhir-terakhir kami melakukan pemeriksaan terhadap pihak kepolisian dan diakui itu (kamera CCTV) diambil," kata Anam.
Kepada Komnas HAM, polisi mengaku mengambil kamera CCTV tersebut secara legal.
Dalam hasil investigasi, Komnas HAM menemukan adanya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat.
Terdapat dua konteks yang dibagi oleh Komnas HAM.
Konteks pertama yakni dua laskar FPI tewas ketika bersitegang dengan aparat kepolisian.
Kemudian tewasnya empat anggota lainnya masuk dalam kategori pelanggaran HAM.
Pasalnya, mereka tewas ketika sudah dalam penguasaan aparat kepolisian.
Komnas HAM pun memberikan sejumlah rekomendasi soal kasus ini.
Satu di antaranya adalah penyelesaian kasus melakui mekanisme pengadilan pidana.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terungkap, Polisi Ambil CCTV dan Hapus Rekaman Saksi Terkait Bentrok di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, [ Ссылка ].
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
