1. Pengertian PR
Banyak pengertian yang menyebutkan bahwa public Relation atau humas merupakan proses interaksi antara organisasi dengan masyarakat dalam menciptakan opini publik, menanamkan pengertian, memberikan persepsi, menumbuhkan motivasi dan menciptakan partisipasi publik. Proses ini memiliki tujuan untuk saling menguntungkan, menanamkan keinginan baik, pengertian dan kepercayaan untuk saling sehingga muncul citra yang baik dari publik terhadap organisasi/perusahaan. Individu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana baik ke dalam maupun keluar antara satu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
2. Fungsi PR
Secara definisi public Relation adalah proses interaksi untuk menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menunbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian dan citra uang baik dari publiknya.
Tak hanya sekedar definisi dari public Relation, tetapi juga perlu pemahaman ekstra mengenai profesi ini baik dari ruang lingkup, peran, hingga tugas dan fungsi bagi seorang praktisi public Relations. Pasalnya, keberadaan public Relation merupakan hal yang wajib dan penting bagi sebuah perusahaan atau organisasi. Terutama, dalam upaya untuk menciptakan, memelihara, dan membina hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak, yakni perusahaan dengan konsumennya baik internal maupun eksternal.
Ruang lingkup publik Relation yang terbagi menjadi dua bagian mencakup hal-hal yang akan dilaksanakan serta menjadi sasaran dan aktivitas publik Relation.
a). Membina Hubungan ke Dalam (Internal Public Relation)
Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang terdiri atas orang-orang yang bergiat dan menjadi bagian dari perusahaan atau organisasi tersebut serta secara fungsional memiliki tugas dari pekerjaan serta hak dan kewajiban tertentu. Seorang praktisi public Relation harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif didalam organisasi atau perusahaan, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi/perusahaan dan disampaikan kepada khalayak/publik.
b). Membina Hubungan ke Luar (External Public Relation)
Public external adalah publik secara umum atau masyarakat yang berada di luar organisasi, baik yang ada kaitannya dengan organisasi maupun yang diharapkan atau diduga ada kaitannya dengan organisasi. Seorang publik Relation profesional harus mampu untuk mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya.
3. Peran Publik Relation
Ada 4 peran Publik Relation baik dalam perusahaan/organisasi menurut Dozier dan Broom (1995) dalam jurnal “pembentukan corporate image untuk citra dan reputasi perusahaan”diantaranya:
1. Publik Relation sebagai tenaga ahli (Expert prescriber)
Tenaga ahli yang artinya sebagai praktisi publik Relation yang berpengalaman dan berkemampuan tinggi tentu saja diharapkan dapat mencari solusi serta melaksanakan solusi tersebut dalam upaya penyelesaian masalah hubungan dengan publik baik eksternal maupun internal.
2. Publik Relation sebagai fasilitator komunikasi (Conmunication Fasilitator)
Dalam hal ini, praktisi Punlic Relation bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya dari organisasi/ perusahaan yang bersangkutan.
3. Public Relation sebagai fasilitator proses pemecahan masalah (problem solving proses fasilitator)
Peranan ini merupakan bagian dari tim manajemen. Public Relation berperan untuk membantu pimpinan organisasi atau perusahaan baik sebagai penasihat atau konsultan dalam mengambil tindakan eksekusi (keputusan) untuk mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional.
4. Public Relation sebagai teknisi komunikasi ( communication technician)
Kegiatan publik Relation pada hakikatnya merupakan bagian dari teknik kegiatan berkomunikasi dengan ciri khas komunikasi dua arah (two ways trafic communication) antara lembaga organisasi yang diwakilinya dengan publik atau sebaliknya. Setelah melakukan kegiatan komunikasi tersebut, pihak publik Relation harus menganalisis untuk mengetahui timbal balik atau feedback, apakah berdampak baik terhadap citra atau sebaliknya menjadi negatif sehingga kurang menguntungkan bagi perusahaan/organisasi yang bersangkutan.
ULFATUN MUNAWAROH
SITI NURHANA
REZA NAJMI
ROHMANI
MBS 7c
Ещё видео!