Subscribe: [ Ссылка ]
Upload Terbaru: [ Ссылка ]
Paling Populer: [ Ссылка ]
Laporan Wartawan TribunCirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Pihak RS Mitra Plumbon Indramayu kesulitan merujuk pasien berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang diduga terjangkit virus corona ke rumah sakit rujukan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Pasien PDP itu diketahui merupakan laki-laki berusia 48 Tahun. Meski merupakan asli warga Kabupaten Indramayu, namun yang bersangkutan diketahui bertempat tinggal di daerah Bekasi.
Direktur RS Mitra Plumbon Indramayu, Dedi Rohendi, mengatakan bahwa pihaknya sudah mencoba menghubungi sebanyak 15 rumah sakit rujukan untuk menampung pasien tersebut.
Namun, dari semua rumah sakit itu tidak satu pun yang bisa menampung pasien karena kondisi rumah sakit sudah penuh.
"Kami juga sudah membentuk Satgas Covid-19 lalu menghubungi sebanyak 15 rumah sakit rujukan tapi tidak ketemu, jadi bukan nolak ya hanya saja di setiap rumah sakit itu penuh, termasuk di RSUD Indramayu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di RS Mitra Plumbon Indramayu, Rabu (25/3/2020).
Rumah sakit yang dicoba dihubungi itu meliputi RSUD Indramayu, RSU Gunung Jati, RS Arjawinangun, RS Waled, RS Subang, RS Hasan Sadikin, RS Purwokerto, RS Paru Sulianti Suroso, RS Dustira Bandung, RS Fatmawati, RS Rotin Sulu, RS Persahabatan, RSPAD Gatot Soebroto, RS Darurat Wisma Atlet.
Usaha tersebut dilakukan RS Mitra Plumbon Indramayu seusai berkonsultasi dengan dokter spesialis paru yang menyarankan agar pasien sebaiknya dirawat di rumah sakit rujukan.
"Kebetulan dokter paru di sini dan di RSUD Indramayu itu sama, dia menyarankan untuk dirujuk," ujar dia.
Tim Satgas Covid-19 RS Mitra Plumbon Indramayu pun berusaha mencari rumah sakit rujukan pada Rabu (25/3/2020) mulai pukul 19.00 WIB hingga esok dini harinya pukul 04.00 WIB.
Namun, tidak ada satu pun rumah sakit yang kosong untuk menampung pasien tersebut.
Pihak rumah sakit akhirnya memberi edukasi kepada pasien untuk bersabar dan sementara waktu berkenan dirawat di rumah sakit setempat.
RS Mitra Plumbon Indramayu sendiri diketahui sudah mempersiapkan ruang isolasi khusus secara mandiri sebagai upaya jika pasien Covid-19 semakin membludak dan rumah sakit rujukan sudah tidak mampu menampung para pasien.
Sementara itu, disampaikan Dedi Rohendi, pada Selasa (24/3/2020) dokter spesialis paru rumah sakit setempat tiba di rumah sakit dan melihat kondisi pasien tersebut.
Dokter sebut tetap meminta agar pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan lalu menghubungi langsung pihak RSUD Indramayu secara pribadi untuk segera menyediakan tempat.
"Akhirnya beliau sendiri yang menghubungi RSUD Indramayu dan akhirnya rumah sakit daerah siap untuk menerima rujukan kira-kira jam 10. Jam 11 kita siapkan untuk pemberangkatan ke RSUD Indramayu," ujarnya.
Kendati demikian, saat persiapan hendak dirujuk ke RSUD Indramayu, pasien tiba-tiba sesak napas berat dan meninggal dunia pada pukul 11.40 WIB
"Jam 11 kita siapkan untuk pemberangkatan ke RSUD Indramayu, tapi saat itu pasien keadaannya memburuk, tiba-tiba pasien sesak napas berat dan tidak tertolong nyawanya lalu meninggal pukul 11.40 WIB," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pasien PDP Covid-19 Meninggal di RS Mitra Plumbon Saat akan Dirujuk ke RSUD Indramayu, [ Ссылка ].
Penulis: Handhika Rahman
Editor: Theofilus Richard
Video Production: Wahyudi Utomo
MEDIA SOCIAL & WEB Official Website: [ Ссылка ]
Instagram : [ Ссылка ]
Facebook : [ Ссылка ]
Fan Page FB : [ Ссылка ]
#tribunjabarvideo
![](https://i.ytimg.com/vi/lDcTwhIw9yo/maxresdefault.jpg)