#Nikahkeren
#Girpasang

Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI telah mengeluarkan kebijakan layanan KUA pada Pandemi Covid 19, diantaranya pendaftaran dan pencatatan pernikahan. Terkait hal tersebut, pendaftaran pernikahan dipermudah dengan melalui telepon, maupun dengan sistem daring, yakni surat elektronik dan melalui laman simkah.kemenag.go.id.

Namun, tidak semua masyarakat dapat menikmati akses jaringan internet, utamanya bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Akibatnya, sebagian penghulu terpaksa mendatangi dan melakukan pernikahan di luar kantor/balai nikah KUA, meski di tengah situasi Pandemi Covid 19.

Salah satu penghulu tersebut adalah Sugiyanto, yang sehari-hari bertugas di KUA Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Untuk menikahkan warga dusun Girpasang, ia harus menempuh medan berat dan jarak tempuh yang jauh. Pasalnya, dusun tersebut adalah dusun tertinggi di lereng Gunung Merapi.

Selain karena tidak semua masyarakat dapat melakukan pendaftaran nikah secara daring, penghulu Sugiyanto juga mengalami banyak tantangan untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai kebijakan Kementerian Agama. Tantangan tersebut antara lain melangsungkan nikah dengan tanpa pembatasan orang dan tidak mengenakan sarung tangan dan masker.

Meski demikian, Sugiyanto menghadapi tantangan tersebut dengan kegembiraan, tetap menebar kebaikan serta menyebar semangat kemanfaatan kepada sesama.

свернуть