Hukum baca Alquran dengan lrama atau lagu ada dua,
Pertama, irama yang mengikuti tabiat asli manusia, tanpa dibuat-buat, tanpa dilatih. Ini cara baca umumnya masyarakat ketika melantunkan ayat suci al-Quran. Dan ini diperbolehkan, bahkan termasuk dianjurkan ketika seseorang membaca al-Quran. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ليس منَّا من لم يتغنَّ بالقرآن
Bukan termasuk golonganku, orang yang tidak melagukan al-Quran. (HR. Bukhari 7527).
Melagukan bacaan al-Quran sebagaimana yang dilakukan para imam ketika mengimami shalat. Jadi lagu bacaan Alquran mempunyai pakem sendiri sehingga qori' dan mustamiin menjadi khusyu' dan tadabbur.
Kedua, irama bacaan al-Quran yang dibuat-buat, mengikuti irama musik, atau irama lagu tertentu.
Yang semacam ini tidak boleh dilakukan karena ada nada-nada tertentu, yang itu bisa keluar dari aturan tajwid atau menghilangkan kekhusyu'an dan mentadabburi Alquran Cara baca semacam ini hukumnya haram
Ibrahim ad-Dausiri membawakan keterangan al-Hafidz Ibnu Katsir,
والغرض أن المطلوب شرعا إنما هو التحسين بالصوت الباعث على تدبر القرآن وتفهمه والخشوع والخضوع والانقياد للطاعة ، فأما الأصوات بالنغمات المحدثة المركبة على الأوزان والأوضاع الملهية والقانون الموسيقائي فالقرآن ينزه عن هذا ويُجلّ ، ويعظم أن يسلك في أدائه هذا المذهب
Yang diajarkan oleh syariat adalah memperindah bacaan al-Quran karena dorongan ingin mentadabburi al-Quran, memahaminya, berusaha khusyu, tunduk, karena ingin mentaati Allah.
Adapun bacaan al-Quran dengan lagu yang tidak pernah dikenal, mengikuti irama, tempo, cengkok lagu, dan nada musik, maka Hukumnya Haram.
seharusnya al-Quran diagungkan, dan dimuliakan dari cara baca semacam ini. (Fadhail al-Quran, hlm. 114)
#alquran #langgamjawa #musik
![](https://i.ytimg.com/vi/lTVdmOvHYK4/maxresdefault.jpg)