TRIBUN-VIDEO.COM - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa marah besar saat mengetahui pelaku penabrakan dan pembuangan sejoli di Nagreg ternyata adalah oknum anggota TNI.

Andika pun meminta agar ketiga pelaku dipecat dan dipenjara seumur hidup.

Jenderal Andika Perkasa menegaskan para pelaku yang merupakan oknum anggota TNI Angkatan Darat harus diproses hukum.

Hal itu diungkapkan Jenderal Andika saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Sabtu (25/12).

Hukuman itu merujuk pada pasal 340 KUHP terkait Pembunuhan Berencana.

Dalam pasal itu disebutkan bahwa hukumannya bisa dipenjara seumur hidup.

Adapun ketiga anggota TNI AD tersebut yakni Kolonel Infanteri P, Kopral Dua DA, dan Kopral Dua AH.

Kolonel Infanteri P, bertugas di Korem Gorontalo, jajaran Kodam (13) XIII/Merdeka.

Saat ini sedang menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Merdeka, Manado.

Lalu Kopral Dua DA bertugas di Kodim Gunung Kidul, Kodam Diponegoro.

Kini tengah menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Diponegoro, Semarang.

Serta Kopral Dua AH bertugas di Kodim Demak, Kodam Diponegoro.

Ia tengah menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Diponegoro, Semarang.

Namun saat ini Kopda DA dan Kopda AH telah diserahkan ke Pomdam III/Siliwangi.

Selain akan melakukan penuntutan hukuman maksimal sesuai tindak pidananya, Panglima TNI juga telah memerintahkan penyidik TNI, TNI AD serta Oditur Jenderal TNI untuk memberikan hukuman tambahan.

Hukuman tambahan tersebut berupa pemecatan kepada ketiga oknum TNI tersebut.

Meski telah ditahan, Pomdam III/Siliwangi belum menetapkan ketiganya sebagai tersangka.

Hal itu lantaran pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap ketiganya.

Sebelumnya, Handi dan Salsabila mengalami kecelakaan di wilayah Nagreg, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/12) lalu.

Beberapa hari kemudian, jasad keduanya ditemukan di Sungai Serayu di wilayah Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah.

Dalam perjalanan kasus ini, oknum TNI diduga terlibat di dalamnya.

Karena pelaku diduga anggota TNI, maka Polresta Bandung menyerahkan kasus ini kepada Pomdam III/Siliwangi.

свернуть