Dalam laporan bertajuk Fokus Ekonomi Asia Selatan, Bank Dunia mengatakan Asia Selatan kemungkinan akan mengalami kinerja ekonomi terburuk dalam 40 tahun.
Bank Dunia juga mengatakan krisis COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya datang dengan prospek ekonomi yang mengerikan.
Realitas ketidaksetaraan di Asia Selatan membuat orang miskin lebih mungkin terinfeksi virus corona, karena jarak sosial sulit diterapkan untuk mereka.
Mereka memiliki lebih sedikit akses ke perawatan kesehatan atau bahkan sabun.
Mereka juga lebih mungkin kehilangan pekerjaan, dan lebih rentan terhadap lonjakan harga pangan.
Bank Dunia memproyeksikan wilayah Asia Selatan, yang terdiri dari India, Pakistan, Afghanistan, Bangladesh, Nepal, Sri Lanka, Bhutan, dan Maladewa kemungkinan ekonominya tumbuh 1,8% - 2,8%.
Angka tersebut turun dari level 6,3% yang diproyeksikan enam bulan lalu.
Untuk meminimalkan kepedihan ekonomi jangka pendek, Bank Dunia menyerukan negara-negara di kawasan itu mengumumkan langkah-langkah fiskal dan moneter lebih banyak.
Hal itu untuk mendukung pekerja migran yang menganggur, serta pengurangan hutang untuk bisnis dan individu.
India telah mengumumkan paket stimulus ekonomi senilai 1,7 triliun rupee (Rp 360 triliun). Stimulus diberikan pada rumah tangga miskin melalui transfer tunai langsung.
Sementara di Pakistan, pemerintah mengumumkan rencana stimulus US$ 6 miliar untuk mendukung perekonomian.
#kontantv #asiaselatan #bankdunia
Ещё видео!