PERTOBATAN ORANG KOLOSE
Dalam studi refleksi kali ini kita akan memeriksa "Pertobatan Orang Kolose" seperti yang dijelaskan dalam bagian ini, dengan tujuan untuk memahami dan menghargai rekonsiliasi kita sendiri dengan Tuhan.
I. PERTOBATAN ORANG KOLOSE (21-23)
A. SEBELUM PERTOBATAN MEREKA
Paulus mengatakan mereka adalah bagaikan orang asing dan musuh. Kata “asing” berasal dari apallotrioo {ap-al-lot-ree-o'-o}, yang artinya mengasingkan, dikucilkan dari persekutuan dan keintiman seseorang. Kata "musuh" berasal dari echthros {ech-thros'}, dan menjelaskan mengenai benci, najis, bermusuhan, membenci, dan menentang orang lain; digunakan manusia sebagai permusuhan dengan Tuhan oleh dosa mereka.
B. NAMUN SEKARANG MEREKA BEREKONSILIASI
Bagaimana bisa? Dua hal disebutkan dalam konteks. Sebelumnya, di ayat 20, Paulus menyebutkan "darah salib-Nya". Sekarang, dalam ayat 21-22, Paulus mengatakan bahwa mereka telah diperdamaikan "dalam tubuh daging-Nya melalui kematian". Kedua frasa ini menekankan bahwa Yesus menderita dalam daging, sesuatu yang disangkal oleh sebagian orang pada masa itu (2 Yohanes 1:7; Ibrani 2:9,14).
C. REKONSILIASI MEREKA DENGAN TUHAN DAN KONDISI TINGGI BERLANJUT "JIKA"
Mereka terus bertekun dalam iman. Mereka tetap membumi dan teguh. Mereka "tidak menjauh dari pengharapan Injil". Bahwa mereka adalah pendosa berat, musuh dan terasing dari Tuhan. Namun, mereka telah diperdamaikan dengan Tuhan.
II. OBSERVASI DAN APLIKASI
A. KONDISI ORANG KOLOSE SEBELUM REKONSILIASI TIDAK UNIK
Mereka adalah orang berdosa yang jahat, musuh, dan terasing dari Tuhan. Begitu juga dengan kita semua! Siapapun yang berpikir sebaliknya tidak mengetahui tentang kedahsyatan dosa.
Untuk lebih memahami bagaimana pertentangan dosa dan kekudusan Tuhan. Pertimbangkan apa yang akan dilakukan satu dosa: membuat kita bersalah seolah-olah kita telah melanggar seluruh hukum! Ingatlah bahwa sekalipun kamu menaati seluruh Hukum Taurat tetapi lupa melakukan satu peraturan kecil di dalamnya, berarti kamu sudah melanggar seluruh Hukum Taurat itu dan layak dihukum Allah, karena Hukum Taurat diperhitungkan sebagai satu kesatuan yang utuh (Yakobus 2:10).
B. REKONSILIASI KITA DENGAN ALLAH HANYA MUNGKIN MELALUI KEMATIAN YESUS DI SALIB
Perbuatan baik tidak dapat mendamaikan kita kembali dengan Tuhan. Seperti "pergi ke gereja", tindakan belas kasih dan kebaikan, dll. Jika demikian, maka Kornelius akan diselamatkan oleh mereka. Karena dia pasti adalah "orang baik" (Kisah Para Rasul 10:1-2).
Tetapi seperti yang diceritakan oleh Petrus, malaikat itu mengatakan kepada Kornelius bahwa ia masih perlu meminta Petrus untuk mengatakan kepadanya apa yang harus dilakukan untuk diselamatkan (Kisah Para Rasul 11:13-14). Meskipun "perbuatan baik" sangat penting sebagai murid Yesus Kristus (Titus 2:14; 3:1,8,14), intinya adalah kita "dibenarkan" (dinyatakan "tidak bersalah") oleh darah Kristus (Roma 5:9). Hanya "darah salib-Nya" yang dapat menyucikan kita dari dosa!
C. REKONSILIASI KITA
Paulus menekankan bahwa kita harus bertahan dalam iman, yang meliputi menjadi membumi dan teguh sehingga perlu tindak lanjut. Tidak menjauh dari harapan Injil, yang dapat terjadi melalui: Kesalahan atau doktrin yang salah: 2 Petrus 3:17: Jadi Saudara-saudari yang saya kasihi, karena kalian sudah mengetahui hal-hal itu, hendaklah kalian berhati-hati! Jangan sampai kalian ikut terjebak dalam kesalahan orang yang hidupnya tidak sesuai dengan Firman TUHAN, sehingga kalian tidak lagi percaya penuh kepada ajaran benar yang sudah kalian pegang dengan teguh.
Pencobaan untuk berbuat dosa: 2 Petrus 2:20-22: Sungguh kasihan! Apabila seseorang sudah mulai lepas dari berbagai kejahatan dunia karena dia baru mengenal Penguasa dan Penyelamat kita Kristus Yesus, lalu dia terjerat lagi dan dikuasai oleh dosa, maka keadaannya menjadi lebih buruk daripada sebelum dia percaya kepada Yesus. Lebih baik kalau dia belum pernah mengetahui ajaran benar dari Allah, daripada sudah mengetahui ajaran itu tetapi menolaknya. Bagi orang seperti itu, tepat sekali dua peribahasa ini, “Anjing yang muntah memakan muntahnya lagi,” dan “Babi yang sudah dimandikan bersih-bersih kembali berkubang di lumpur.”
Ujian dan kesulitan dalam hidup: Wahyu 2:10: anganlah takut terhadap penderitaan yang akan segera kalian alami. Iblis akan mempengaruhi orang-orang untuk memusuhi kalian sehingga beberapa anggota kalian ditangkap dan dipenjarakan.
KESIMPULAN
Apa yang telah kita pelajari dari "Pertobatan Orang Kolose"? Pertama, pengingat bagi mereka yang beragama Kristen. Dari tempat mereka dulu berada. Berkat yang sekarang mereka nikmati di dalam Kristus. Kebutuhan untuk tetap setia sampai akhir.
Tapi juga, pelajaran bagi mereka yang bukan orang Kristen. Menunjukkan di mana mereka berada sekarang dalam dosa-dosa mereka, sebagaimana Tuhan memandang mereka.
Mengungkapkan di mana mereka dapat berada, jika mereka mau menanggapi sehingga mendapat manfaat dari berkat kematian Yesus di kayu salib.
