Sri Nabila adalah harimau sumatera betina yang selama ini telah dirawat di Sanctuary Harimau. Pada Selasa 3 November 2020 kemarin akhirnya Sri Nabila bisa merasakan kebebasan kembali di alam liar seperti seharusnya. Sri Nabila dilepasliarkan di zona inti kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), tepatnya kabupaten Gayo Lues.
Pelepasliaran ini merupakan salah satu upaya KLHK melalui Balai Besar KSDA Sumatera Utara dalam rangka meningkatkan populasi harimau Sumatera ( Panthera tigris sumatera) di habitat alaminya.
Proses ini mungkin terasa berat bagi si raja rimba.. karena butuh waktu 20 jam perjalanan melalui jalur darat untuk membawa Sri Nabila dari sanctuary harimau di Barumun sampai ke lokasi pelepas liaran, tentu saja Tim dari BBKSDA SU tetap memonitor perkembangan si betina cantik ini dalam perjalanannya.. tim yang di pimpin oleh Kepala Bidang Konservasi Wilayah III BBKSDA SU, Gunawan Alza dan Tim Medis drh. Anhar Lubis harus tetap siap dan waspada.
Proses pelepasliaran dimulai dari Bandara Patiambang. harimau sumatera “Sri Nabilla” diangkut menggunakan helikopter ke lokasi pelepasliaran di Kappi – TNGL. Pukul 08.00 WIB kegiatan lepas liar harimau sumatera “Sri Nabilla” dimulai. Di Bandara Patiambang Blangkejeren – Gayo Lues ini telah berkumpul Tim Lepas Liar Harimau Sumatera “Sri Nabilla” yang terdiri dari Direktorat KKH, Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Balai Besar TNGL, Bupati Gayo Lues, Yayasan Parsamuhuan Bodhicitta Mandala Medan, PT. Agincourt Resources, Forum Konservasi Leuser (FKL) , Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia Program, PIU Sumatran Tiger Project - Leuser Landscape (GEF – UNDP), serta media cetak dan elektronik
Ещё видео!