Pada hari Jum'at tanggal 01 November 2019 pukul 18.30 Wib bertempat di Stadion Tuah Pahoe Jl. Tjilik Riwut km.5 Kota Palangka Raya telah berlangsung pertandingan sepak bola Shoope Liga 1 antara kesebelasan Kalteng Putra FC melawan Kesebelasan Persib Bandung yang dalam pertandingan dipimpin oleh wasit Abdul Rahman Salasa.
Dalam pertandingan tersebut dihadiri oleh suporter kedua kesebelasan yaitu Kalteng Mania, Pasus 1970 dan Viking/Bobotoh serta masyarakat Kota Palangka Raya yang hadir -+4.500 orang dimana untuk hasil akhir pertandingan yaitu 2-0 untuk kemenangan Persib Bandung.
Pasca tertangkapnya 2 (dua) orang Management Kalteng Putra oleh Satgas Mafia Bola setelah pertandingan Kalteng Putra melawan Persela Lamongan pada tanggal 27 Oktober 2019 terkait dengan dugaan adanya pengaturan skor dan tidak digajinya pemain Kalteng Putra FC selama 2 bulan, terdapat spanduk yang dipasang oleh suporter Kalteng Mania sebagai bentuk protes dan dukungan yang bertuliskan antara lain :
• Kami masih percaya kalian bisa teruslah berjuang buat kami bangga
• bukan untuk fulus
• kami ingin menang
• jangan lagi kau ingkar janji
• tak ada kata menyerah
Kegiatan berakhir pada pukul 20.25 Wib selama kegiatan berlangsung telah dilaksanakan pengamanan oleh Personil Polresta Palangka Raya, BKO Korps Brimob Polda Kalteng, BKO Korps Sabhara Polda Kalteng, BKO Dokes Polda Kalteng, BKO TNI yang dipimpin oleh Kapolresta Palangka Raya AKBP Timbul R.K Siregar situasi aman dan kondusif.
*CATATAN*
Pada saat pertandingan berlangsung terdapat 1 (satu) pemain Kalteng Putra a.n Patrick Wanggai mendapatkan kartu merah, tak lama berselang ada lemparan botol dari arah tribun VVIP sebanyak 2 (dua) kali (diduga dilakukan oleh Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran) sehingga memicu penonton/suporter Kalteng Putra ikut melakukan pelemparan botol dari arah tribun menuju ke lapangan pertandingan.
Pasca pelemparan botol yang diduga dilakukan oleh Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran kemudian Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran turun dari tribun VVIP menuju pinggir lapangan pertandingan dimana pada saat bersamaan Kapolresta Palangka Raya AKBP Timbul R.K Siregar sesuai dengan SOP nya memberikan himbauan agar Gubernur Kalteng tidak melemparkan botol kelapangan karena bisa memicu keributan, bila keberatan agar dilaporkan, kemudian diminta untuk kembali ke tribun VVIP.
Himbauan dari Kapolresta Palangka Raya tersebut tidak direspon Positif oleh Gubernur Kalteng yang mana dalam hal tersebut Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran melakukan hal yang tidak diinginkan yaitu marah-marah dan menantang Kapolresta Palangka Raya untuk melepas pakaiannya.
Bahwa Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran turun ke pinggir lapangan karena kesal dan emosi dengan keputusan wasit Abdul Rahman Salasa yang memimpin pertandingan yang dirasa kurang menguntungkan bagi kesebelasan Kalteng Putra FC.
Atas kejadian tersebut pertandingan sempat dihentikan beberapa menit sampai situasi kembali kondusif.
Setelah pertandingan selesai Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran kembali memasuki lapangan pertandingan untuk memberikan ucapan selamat kepada kesebelasan Persib Bandung kemudian menyapa para suporter kedua kesebelasan yaitu Kalteng Mania, Pasus 1970 dan Bobotoh/Viking setelah itu mendatangi Kapolresta Palangka Raya AKBP Timbul R.K Siregar untuk bersalaman dan melakukan konfrensi pers kepada media.
Adapun tanggapan Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran pada saat konferensi pers kepada media menyatakan bahwa menyayangkan sikap wasit yang dianggap tidak kooperatif dan dianggap tidak menguntungkan bagi kesebelasan Kalteng Putra FC dan perlunya pihak PSSI mengkaji ulang kelayakan daripada Wasit tersebut.
Pasca kejadian tersebut agar dilaksanakan patroli maupun penambahan personil pengamanan terhadap perangkat pertandingan terlebih khusus wasit serta tempat penginapan wasit dan Official tim Persib Bandung serta pendukung Persib Bandung Viking/Bobotoh.
![](https://s2.save4k.ru/pic/y568K6ckhhU/mqdefault.jpg)