Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia harus memanfaatkan peluang di masa pandemi COVID-19 untuk lebih banyak mengembangkan bisnisnya sebagai eksportir. Artinya ekspor produk asal Indonesia harus bisa memasuki pasar internasional
Apalagi 90 persen pelaku ekspor adalah UMKM. Akan tetapi, dari angka tersebut, kontribusi ekspornya hanya 13 persen. Hal ini menandakan bahwa kapasitas ekspor dari UMKM perlu diperbesar.
Di sisi lain, UMKM harus mendapatkan bantuan baik dari sisi permodalan hingga pelatihan untuk peningkatan kualitas antara lain melalui perbaikan desain produk ataupun penerapan standar pengemasan.
Karena itu, UMKM harus berkolaborasi aktif dengan Kementerian/Lembaga, institusi dan berbagai kelompok usaha agar pertumbuhan ekonomi berkualitas itu bisa dirasakan bersama-sama melalui peningkatan daya saing UMKM di pasar global
Salah satu peluang UMKM untuk terus berkembang maju dan naik kelas adalah dengan memanfaatkan perdagangan digital atau e-commerce. Kekuatan digital seharusnya dapat digunakan untuk merangkai antara suplai UMKM dan pasar nasional maupun pasar internasional.
Selain itu, pemerintah harus bisa membangun perdagangan digital atau e-commerce sebagai ekosistem yang sehat bagi tumbuh berkembangnya UMKM Indonesia agar masuk ke pasar nasional dan pasar global.
Di sisi lain, Negara Indonesia jangan sampai hanya dijadikan pasar karena dianggap memiliki potensi daya beli masyarakat yang cukup besar. Potensi daya beli yang besar tersebut harus mampu mendongkrak perekonomian nasional dengan adanya loyalitas konsumen.
Produk-produk dalam negeri harus mampu bersaing dengan harga yang kompetitif dan barang yang berkualitas sehingga masyarakat juga menjadi tertarik untuk mencintai dan membeli produk dalam negeri.
