Si Manis Jembatan Ancol merupakan film horor Indonesia yang pertama kali tayang pada 1973 dan digarap kembali pada 1994. Lantaran kesuksesannya, film tersebut kemudian dikerjakan Soraya Intercine Films versi sinema elektronik atau sinetron.
Sinetron yang ditayangkan pertama kali pada 1998 di Indosiar tersebut dibintangi oleh Kiki Fatmala yang berperan sebagai Mariam. Karena sinetron horor tersebut sangat terkenal di kalangan masyarakat Indonesia kala itu, nama Kiki Fatmala pun melambung.
Bahkan nama julukan 'Si Manis Jembatan Ancol' tersebut melekat pada Kiki Fatmala hingga akhir hayatnya. Mari bernostalgia dengan sinetron favorit masyarakat di Indonesia pada akhir 1990-an ini!
Sinetron 'Mariam, Si Manis Jembatan Ancol' yang diperankan oleh Kiki Fatmala memiliki jalan cerita yang sama seperti versi filmnya. Namun filmnya menggunakan judul 'Si Manis Jembatan Ancol' dan diperankan oleh Diah Permatasari.
Dikutip dari artikel berjudul Perayaan Mitos dalam Film Horor Indonesia oleh Achmad Nur yang dimuat dalam Jurnal Al Ibrah Vol 1 No 1 (2016), Si Manis Jembatan Ancol menceritakan legenda tragis tentang Ariah, atau Arie (Mariam) yang diperankan oleh Diah Permata Sari. Kisah ini berawal pada abad ke-19 di Batavia, masa penjajahan Belanda.
Legenda ini berpusat di sekitar Jembatan Ancol di Jakarta, tempat seringnya kecelakaan lalu lintas yang dihubungkan dengan penampakan sosok perempuan muda.
Ariah, seorang gadis dari Kampung Sawah Paseban, tinggal di paviliun rumah seorang juragan kaya. Ketika Ariah berusia 16 tahun, pemilik rumah berniat untuk memperistri Ariah. Namun dia menolak karena alasan tidak hanya akan menjadi selir, tetapi juga memiliki kakak perempuan yang belum menikah. Ariah memutuskan untuk melarikan diri dari rumahnya.
Dalam pelariannya, Ariah ditemui oleh Oey Tambahsia, seorang kolektor perempuan muda kaya raya di Batavia. Oey memerintahkan dua centengnya, Pi'un dan Surya, untuk mengejar Ariah. Terjadi perlawanan sengit, dan akhirnya, Ariah tewas di tangan kedua centeng tersebut. Jenazahnya dibuang di area persawahan, sekitar 400 meter dari Jembatan Ancol.
Kejadian ini terjadi pada tahun 1817. Sejak itu, warga melaporkan sering melihat penampakan sosok gadis cantik berambut panjang di sekitar Ancol, yang selalu dikaitkan dengan kecelakaan di daerah tersebut.
Ariah dinilai sebagai sosok pahlawan yang mempertahankan kehormatannya sebagai perempuan. Lukisan oleh H Mohammad Husni pada 2003 menciptakan gambaran Ariah sebagai gadis biasa dengan kulit sawo matang.
Gadis tersebut memiliki tinggi sekitar 160 cm, rambut panjang, mengenakan kebaya hitam berbintik-bintik biru, dan matanya sedikit juling. Lukisan ini dianggap mendekati citra sesungguhnya dari Ariah alias Si Manis Jembatan Ancol, yang menyampaikan pesan bahwa dia adalah gadis biasa yang teraniaya.
Sementara itu, dalam film dan sinetron, Ariah atau Mariam digambarkan sebagai sosok gadis cantik yang kemudian diperankan Diah Permatasari (film) dan Kiki Fatmala (sinetron).
Itulah cerita tentang Si Manis Jembatan Ancol, karya melambung mendiang Kiki Fatmala.
![](https://i.ytimg.com/vi/8ve35ym5IfU/mqdefault.jpg)