CARA JADI KAYA DALAM ISLAM Ustadz Adi Hidayat cara jadi kaya bersungguh sungguh lah dalam berusaha, cara jadi kaya dalam islam ada banyak sekali cara yang bisa kita pakai ust adi hidayat dan juga bisa di contoh,inilah jadi kaya dalam islam dengan kita mencoba cara jadi kaya dalam islam kita bisa berbaur dan dengan cara itu,dengam begitu kita bisa menggunakan cara nak jadi dan juga bisa menurut islam dalam islam kita bisa kaya dalam islam tentu saja dengam itulah,vidio kajian islam ceramah ustadz adi hidayat kali ini kita akan mendengarkan adi hidayat dan juga ceramah nya,dengan demikian kita ust adi hidayat lah kita bisa mencoba dan terus kaya dalam islam jangan pernah ustadz dalam islam mari kita lakukan,ada cara cara gimana cara jadi orang kaya orang kaya adalah kaya hati dan juga fikiran,ceramah kali ini adalah ustadz adi hidayat terbaru 2020 yang akan menceritakan banyak hal,dengan menggunakan cara nak kita bisa saja lupa akan kaya dan juga lupa,siapa yang tidak ingin kaya semua orang mau jadi kaya dalam islam termasuk saya juga dan anda juga,dan jangan lupa cara kadi kaya menurut islam dan banyak lagi macam kode,inilah metode cara menjadi kaya raya dan beruntung sekali,beberapa tips jadi kaya menurut islam dan maksud makdsud tujuan tertentu,kita juga bisa belakar cara menjadi kaya menurut al-quran dan begitulah, mari bersama sama kita mencari cara jadi kaya menurut islam dengan begini kita bisa melakukannya,ceramah agama terbaru ustadz adi hidayat terbaru 2020 dengan ini mengucapkan terima kasih,

Subscribe channel resmi ustadz adi hidayat.,lc ma di bawah ini👇
[ Ссылка ]

INI LINK FULL KAJIAN
[ Ссылка ]


Orang paling kaya di mata syaria

Orang paling kaya, jika diukur dengan timbangan syariat, adalah: orang yang paling nrimo.

Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan,

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

“Kekayaan tidaklah diukur dengan banyaknya harta, namun kekayaan yang hakiki adalah kekayaan hati.” (HR. Bukhari dan Muslim; dari Abu Hurairah)

Kaya hati, atau sering diistilahkan dengan “qana’ah“, artinya adalah ‘nrimo (menerima) dan rela dengan berapa pun yang diberikan oleh Allah Ta’ala.

Berapa pun rezeki yang didapatkan, dia tidak mengeluh. Mendapat rezeki banyak, bersyukur; mendapat rezeki sedikit, bersabar dan tidak mengumpat.

Andaikan kita telah bisa mengamalkan hal di atas, saat itulah kita bisa memiliki kans besar untuk menjadi orang terkaya di dunia. Ujung-ujungnya, keberuntunganlah yang menanti kita, sebagaimana janji Sang Musthafa shallallahu ‘alaihi wa sallam,

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ

“Beruntunglah orang yang berislam, dikaruniai rezeki yang cukup, dan dia dijadikan menerima apa pun yang dikaruniakan Allah (kepadanya).” (HR. Muslim; dari Abdullah bin ‘Amr)

Berdasarkan barometer di atas, bisa jadi orang yang berpenghasilan dua puluh ribu sehari dikategorikan orang kaya, sedangkan orang yang berpenghasilan dua puluh juta sehari dikategorikan orang miskin. Pasalnya, orang pertama merasa cukup dengan uang sedikit yang didapatkannya. Adapun orang kedua, dia terus merasa kurang walaupun uang yang didapatkannya sangat banyak.

Bagaimana mungkin orang yang berpenghasilan dua puluh ribu dianggap berkecukupan, padahal ia harus menafkahi istri dan anak-anaknya?

Ya, selain karena keberkahan yang Allah limpahkan dalam hartanya, juga karena ukuran kecukupan menurut Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagai berikut,

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

“Barangsiapa yang melewati harinya dengan perasaan aman dalam rumahnya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan-akan ia telah memiliki dunia seisinya.” (HR. Tirmidzi; dinilai hasan oleh Al-Albani)



Simak selengkapnya disini. Klik [ Ссылка ]

#adihidayat#ceramahustadzadihidayat#ustadihidayat

свернуть