Cedera Kepala
Normalnya didalam cavum cranial berisi otak dan cairan cerebrospinal (CSF). Namun ketika kepala terbentur dan mengalami cedera, maka bisa menyebabkan perdarahan pada pembuluh darah serebral (cerebrovaskuler). Perdarahan itu menyebabkan volume dalam cavum cranial bertambah, sehingga tekanan intrakranial (TIK) meningkat dan otak mengalami kompresi. Peningkatan TIK menimbulkan gejala-gejala seperti mual, muntah, sakit kepala atau pusing dan gangguan penglihatan. Adanya kompresi otak menyebabkan gangguan pada fungsi otak. Jika mengenai batang otak (brainstem) khususnya di midbrain maka akan berdampak pada penurunan kesadaran, dan jika mengenai pons atau medulla akan berdampak pada gangguan kardiopulmonal. Selain itu, adanya perdarahan tadi juga menyebabkan aliran darah ke otak menurun (vasokonstriksi), sehingga memperburuk perfusi di otak atau serebral. Perdarahan pada cavum cranial juga dapat merembes keluar melalui telinga (otorrhea) dan hidung (rhinorrhea).
Oleh karena itu, masalah keperawatan yang paling utama pada kasus cedera kepala ialah gangguan perfusi jaringan serebral. Selain itu, oleh karena risiko muntah pada pasien ini tinggi ditambah dengan penurunan kesadaran, maka risiko mengalami asfiksia juga tinggi. Sehingga masalah lain yang berpotensi besar muncul pada kasus ini ialah risiko tinggi bersihan jalan napas tidak efektif.
Ещё видео!