Ini Yang Jarang Kalian Lihat! Rumah Adat Suku Dani Papua

Halo semua, apa kabar?
Balik lagi bareng Rizki Abadi

Pada video kali ini kita akan house tour ke rumah adat Suku Dani, di Wamena, Papua

Ya kali ini kita akan main ke rumah Pak Melius di wilayah Lembah Baliem, Papua. Rumah tradisional yang umumnya kita sebut sebagai Honai ternyata memiliki berbagai keunikan tersendiri, lho! Seperti kapasitasnya yang ternyata mampu menampung hingga 10-15 orang di dalamnya, serta bahan dan material pembuatannya yang 100% menggunakan sumber daya dari alam sekitar.

Rumah tradisional atau Honai yang bulat dan beratap rendah, dirancang untuk menghindari cuaca dingin karena tiupan angin kencang. Didirikan rapat ke tanah dengan alas (lantai) langsung ke tanah juga lalu ditutupi rumput-rumput kering (jerami).

Honai biasanya dapat bertahan sebelum diganti selama 5 hingga 12 bulan. Membangun honai adalah tugas para lelaki Dani dan tugas itu mereka kerjakan secara bergotong royong. Tradisi tersebut masih tetap bertahan hingga sekarang.

Bangunan rumah tradisional Honai ini pun terdiri dari 2 jenis, yaitu Honai untuk laki-laki, dan Honai untuk perempuan yang disebut juga dengan Ebe'ai.

Meski bentuk rumah Honai bundar dan begitu mungil, sehingga kita tidak bisa berdiri di dalamnya. Jarak dari permukaan rumah sampai langit-langit hanya sekitar 1 meter. Di dalam Honai ada satu perapian yang terletak persis di tengah.

Atap jerami dan dinding kayu rumah Honai ternyata membawa hawa sejuk ke dalam Honai. Kalau udara dirasa sudah terlalu dingin, seisi rumah akan dihangatkan oleh asap dari perapian

Selengkapnya nonton aja sampai habis ya, dan dukung kami dengan cara subscribe dan bagikan video ini ke media sosial kalian supaya kami dapat terus berkarya lebih baik lagi.

Terima kasih sudah menonton!

#rumahtradisional #honai #papua

свернуть